Lihat ke Halaman Asli

Konspirasi di Atas Konspirasi di Balik Penggalakkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Hendri Nova

Program penggalakkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) Bank Indonesia (BI) yang diresmikan 14 Agustus 2014 lalu, langsung membetot ingatan saya pada sebuah novel yang saya baca tahun 2010 lalu. Apa yang diceritakan novel berjudul Novus Ordo Seclorum karya Zaynur Ridwan tersebut, ternyata tidak mengada-ada.

Upaya untuk mengganti uang kertas menjadi uang giral atau digital, makin hari makin nyata. Jujur saya sedikit shock dengan GNNT seperti yang ditulis buku ini.

Meski saya sudah menggunakan ATM yang juga termasuk bagian GNNT, saya sampai sekarang tidak berani menggunakan kartu kredit dan sedikit kuatir dengan pembayaran non tunai.

Untung saja posisi saya sebagai seorang wartawan di Padang, membuat saya mendapatkan akses bertanya langsung pada Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Puji Atmoko, saat rilis GNNT di Unand waktu itu.

Puji Atmoko menjawab pertanyaan saya akan keuntungan memakai non tunai dalam bertransaksi. Menurutnya transaksi non tunai lebih praktis, efisien, mudah, bahkan mendukung perekonomian melalui peningkatan kecepatan peredaran uang (velocity of money).

Selain juga lebih aman dan meminimalisir angka kriminalitas, karena masyarakat tidak lagi bertransaksi dengan uang tunai dalam beraktivitas sehari-hari. Bahkan menurutnya, dengan memakai Non Tunai saat bertransaksi di supermaket atau mall, dapat menghindarkan dari pembayaran pengganti uang receh dengan permen.

Bahkan pengguna Non Tunai, tidak dirugikan sepeserpun dengan pembulatan ke atas, terhadap harga-harga yang bedanya Rp1. Semua dibayar dengan Non Tunai sesuai dengan harga yang tertera.

Menurutnya lagi, tindakan korupsi juga bisa ditekan dengan pembayaran Non Tunai. Apalagi pemberian uang tips, juga akan terminimalisir.

Saat naik taksi, bayar BBM di SPBU misalnya, akan meminimalisir modus tidak ada uang kembalian. Warga bisa membayar sesuai dengan harga yang tertera.

Tentu masih banyak keuntungan Non Tunai lainnya yang akan dinikmati, jika sudah memakainya. Salah satunya jika ada bonus-bonus atau diskon-diskon dengan memakai Non Tunai, tentu akan kebagian juga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline