Lihat ke Halaman Asli

Hendi Setiawan

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Ronaldo dan SBY Tanam Bakau di Bali, Kita Tanam Apa di Rumah?

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13722377091198693914

[caption id="attachment_270692" align="aligncenter" width="441" caption="Ronaldo dan SBY Menanam Bakau di Bali (Foto Anung/Setpres - Detikcom)"][/caption] Ronaldo dan SBY Tanam Bakau di Bali Ronaldo pagi tadi di Tanjung Benoa Bali menanam pohon Bakau (Mangrove) bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pemain sepakbola top dunia ini adalah Duta Forum Peduli Mangrove Bali (Care Forum Ambassador of Balinese Mangrove), sekaligus juga berperan sebagai Duta Mangrove Indonesia (Indonesian Mangrove Ambassador). Kesediaan Ronaldo untuk menjadi Duta Mangrove Bali sekaligus Duta Mangrove Indonesia patut kita hargai, karena sebagai pemain sepakbola top dunia Ronaldo punya jutaan penggemar di seluruh dunia, diharapkan minatnya menanam Mangrove di Bali akan menular kepada para penggemarnya minat menanam pohon apa saja yang sesuai dengan lingkungan di mana si penggemar tinggal.  Gaung Ronaldo dan SBY menanam Bakau di Bali juga diharapkan memicu perusahaan-perusahaan makin gencar melakukan penanaman pohon sebagai bagian dari program corporate social responsibility mereka. Mengapa Mangrove Yang Dipilih Ronaldo dan SBY? Mengapa Mangrove mendapat perhatian dan dipilih untuk dilestarikan dan dikembangkan agar memberi manfaat ekologi dan ekonomi bagi masyarakat :

  • Menurut pelbagai penelitian, hutan Mangrove -yang tumbuh ditepi pantai-   dipercaya dapat menangkap jejak karbon lima kali lebih banyak dibanding hutan daratan.  Dengan demikian sekalipun luas hutan Mangrove Indonesia hanya 2% dari luas hutan Indonesia, tapi dapat menyerap 10% jejak karbon Indonesia.
  • Luas hutan Mangrove Indonesia saat ini sekitar 3,6 juta hektar, 60%nya dalam keadaan kritis dan sangat kritis.
  • Hadirnya hutan Mangrove akan mencegah abrasi dan menjadi habitat bagi ikan-ikan yang hidup di air payau.
  • Kayu bakau dapat dimanfaatkan untuk banyak kebutuhan, untuk bahan baku industri kertas atau untuk pertukangan.

Manfaat ekologi bila dipromosikan ke seluruh dunia tentu akan sangat berperan menghambat efek rumah kaca (green house effect) yang mengakibatkan pemanasan global, meningkatknya suhu di seluruh dunia akibat polusi pabrik, polusi kendaraan bermotor, berkurangnya luas hutan di dunia dan lain lain. Kita Mau Tanam Apa? Menanam pohon secara masal dalam rangka penghijauan tentu bukan hal baru bagi Indonesia.  Kementerian Kehutanan punya slogan 'Banyak Pohon Banyak Rezeki' dalam 'Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon'.  Kementerian Lingkungan Hidup juga pernah punya program 'Bank Pohon'. Perusahaan swasta tak kalah giat menanam pohon sekalipun perusahaan tersebut berbisnis di bidang yang sangat jauh dari hutan atau pohon-pohonan.  Misalnya sebuah perusahaan besar di Jawa Tengah mensponsori penanaman pohon Trembesi (Ki Hujan) di sepanjang jalan pantai utara pulau Jawa.  Trembesi yang akan ditanam sepanjang 'jalan Daendels' dari Merak sampai Banyuwangi, meneduhi jalan  sepanjang 1350 Km, diperkirakan dapat menyerap 1 juta ton CO2/tahun. Sebuah perusahaan di Jakarta yang dulu bisnis intinya fotokopi mensponsori penanaman dan pemeliharaan pohon di sebuah jalur hijau Kota Kupang selama beberapa tahun.  Banyak lagi perusahaan yang peduli lingkungan tentunya, disamping (dulu) banyak perusahaan logging yang bekerja tidak mempedulikan kelestarian hutan, yang mengakibatkan rusaknya hutan Indonesia.  Bila ada perusahaan yang berniat menanam Mangrove bekerja dengan masyarakat pesisir, pasti akan disambut hangat oleh Kementerian Kehutanan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, pola kemitraan semacam ini adalah salah satu cara memperluas hutan Mangrove Indonesia. Sebagai masyarakat kebanyakan kita mau tanam apa?  Tanam pohon apa saja di halaman rumah atau lahan kosong milik fasilitas umum di lingkungan masing-masing, utamakan yang memberi manfaat ekonomi, misalnya menanam pohon mangga, sirsak, lengkeng, petai bahkan jengkol.  Selain tanaman tahunan, dapat juga ditanam tanaman penghasil buah yang umurnya lebih pendek seperti pepaya dan pisang, atau tanaman obat seperti Binahong, Kumis Kucing, Daun Ungu (Handeuleum),  yang penting rimbun daunnya. Pohon-pohon dan tanaman tersebut bermanfaat bagi penghambatan pemanasan global akibat efek rumah kaca,  pohon menyerap CO2 dan menghasilkan O2, ya pohon dan tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik oksigen yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia.  Pelajaran dasar IPA tentang proses foto sintesis di  Sekolah Dasar. Care Forum Ambassador of Balinese Mangrove Care Forum Ambassador of Balinese Mangrove Care Forum Ambassador of Balinese Mangrove

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline