Lihat ke Halaman Asli

Hen AjoLeda

Pengajar dan buruh tani separuh hati di kampus desa

Membangun Karakter Siswa dan Alternatif Ekstrakurikuler Pasca Kebijakan Pramuka

Diperbarui: 14 April 2024   05:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: https://www.refoindonesia.com/

Pramuka telah menjadi bagian integral dari pendidikan di Indonesia selama bertahun-tahun, dan menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh semua siswa.

Hampir sebagian dari kita mungkin teringat dengan masa-masa ketika mengikuti kegiatan Pramuka di masa sekolah. Bersama teman-teman sekelas, mengenakan seragam cokelat, kita belajar banyak hal dari permainan, petualangan, hingga keterampilan bertahan hidup.

Namun, seiring berjalannya waktu, pertanyaan tentang relevansi Pramuka di era kurikulum merdeka belajar kemudian muncul. Apakah Pramuka masih memiliki tempatnya sebagai ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh semua siswa di sekolah?

Pertanyaan ini muncul bersamaan dengan keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menjadikan Pramuka sebagai pilihan ekstrakurikuler bagi siswa. Keputusan ini mencerminkan dinamika dalam pendekatan pendidikan dalam kurikulum "merdeka belajar", bahwa sebagai upaya memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat mereka.

Keputusan untuk menjadikan Pramuka tidak lagi sebagai ekstrakurikuler wajib telah menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian mendukung, sementara yang lain merasa keputusan tersebut mengurangi kesempatan bagi siswa untuk belajar nilai-nilai penting yang diajarkan oleh Pramuka.

Bahwasannya, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, keputusan ini dianggap memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi minat mereka secara lebih bebas.

Dalam konsep merdeka belajar, setiap siswa memiliki keunikan dan bakatnya sendiri, dan memberikan mereka kesempatan untuk memilih ekstrakurikuler yang sesuai dapat meningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan mereka dalam proses pendidikan.

Sementara itu ada yang berpandangan bahwa Pramuka masih relevan dengan menawarkan nilai-nilai yang berharga bagi siswa dengan kegiatan alam terbuka, mengajarkan kemandirian, kerjasama, displin, ketangguhan dan lainnya.

Selain mengajarkan nilai-nilai, Pramuka dipandang memiliki esensi yang mendalam dalam pembentukan karakter siswa melalui ragam permainan, kemah di alam liar atau mengikuti jejak petualangan.

Dalam setiap permainan, kemah dan petualangan, siswa belajar tidak hanya bertahan hidup di alam liar, tetapi juga beradaptasi dengan lingkungan, mengelola sumber daya, dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline