Lihat ke Halaman Asli

Peraturan Dagang yang Ditetapkan VOC selama Kependudukan di Nusantara

Diperbarui: 21 Januari 2021   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapal-kapal Belanda dan logo VOC. Sumber: Idsejarah.net

Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) dibentuk pada 20 Maret 1602. VOC didirikan bertujuan untuk memonopoli perdagangan. Untuk bisa memonopoli rempah-rempah, mereka tidak segan-segan menggunakan kekerasan terhadap penduduk dan orang-orang non-Belanda yang berdagang di sekitar kawasan tersebut.

Di Nusantara (Sekarang Indonesia), VOC mengincar hasil rempah-rempah yang bernilai tinggi dan sangat laku di pasar internasional. Persekutuan dagang ini bisa dikatakan sebagai negara di dalam negara karena hak istimewanya yang tak hanya di bidang politik, tetapi juga dibidang ekonomi.

Selama kependudukan di Nusantara, VOC terus memperkuat kependudukannya, dengan membuat benteng pertahanan, intervensi ke dalam kerajaan, dan memperbudak rakyat. Pada tahun 1605, armada VOC bersatu dengan Hitu untuk menyerang kubu pertahanan Portugis di Ambon. Perlahan-lahan, VOC berhasil membuka kantor dagang di Sulawesi Selatan dan setelah itu menyerang Banten, selanjutnya menjadikan Jayakarta sebagai pelabuhan dengan nama Batavia (Sekarang Jakarta).

Mereka mengeluarkan beberapa  peraturan dagang yang membuat penduduk pribumi sangat sengsara. Peraturan dagang ini juga memiliki dampak positif dan negatif yang dirasakan oleh seluruh kaum pribumi yang berada di wilayah Nusantara. Berikut beberapa peraturan dagang yang dibuat oleh VOC :

1. Verplichhte Leverantie

Yaitu memaksa pribumi untuk menjual hasil bumi dengan harga yang ditetapkan oleh pihak VOC. Peraturan ini melarang rakyat menjual hasil dagang bumi kepada pedagang lain selain VOC. Hasil bumi tersebut diantaranya adalah lada, kapas, kayu manis, gula, beras, serta binatang-binatang ternak.

2. Contingeten

Yaitu kewajiban bagi pribumi untuk membayar pajak yang berupa hasil bumi. Pajak ini berguna untuk menjaga uang kas pemerintah Hinda Belanda.

3. Ektripasi

Ini adalah hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi kelebihan produksi yang dapat menyebabkan harga merosot. Ketika tanaman rempah-rempah itu sudah langka dan berjumlah sedikit, VOC mendapatkan keuntungan besar dengan memonopoli perdagangan rempah tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline