Lihat ke Halaman Asli

Harry Leaks

Narasi@Banyuwangi

Presiden Jokowi Membuka Munas LDII IX Secara Daring

Diperbarui: 8 April 2021   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembukaan Munas LDII IX

Jakarta - Munas IX LDII yang di gelar di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin Jakarta Timur secara resmi di buka  Presiden Joko Widodo, Rabu (7/4/2021). Presiden Jokowi di depan para peserta yang mengikuti pidato pembukaan secara daring tersebut, mengingatkan Ormas Islam untuk mengembangkan dan melaksanakan moderasi beragama.

“Kita patut bersyukur menerima warisan berupa Bhinneka Tunggal Ika dari para pendiri bangsa, meskipun berbeda-beda suku, bangsa, dan berbeda dalam pandangan agama, tapi tetap saling menghormati, bersatu, rukun, dan bersama-sama bergotong royong,” papar  Presiden ke 6 RI saat membuka Munas IX LDII di Istana Negara via daring.

Selanjutnya, Presiden Jokowi mengatakan dengan modal sosial dan sikap toleran dapat menghargai segala perbedaan, dan keyakinan. Sikap ini, menurutnya suatu keharusan yang bisa tumbuh, dan bila dikembangkan sikap saling menghormati untuk belajar dari orang lain. Sehingga sikap tersebut dapat mencapai sikap saling menghormati dalam perbedaan.

Bahkan menurut Jokowi, sikap tertutup dan eksklusif, tidak lagi sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika.
"Sikap tertutup menciptakan intoleransi yang merusak sendi-sendi keagamaan, dan menimbulkan penolakan serta pertentangan. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh jajaran dan pimpinan keluarga besar LDII, untuk menyuarakan dan meningkatkan kehidupan sosial keagamaan kita," tegasnya.

Jokowi mengatakan, pemerintah berkomitmen dan terus berupaya, serta mendorong moderasi beragama. Dirinya juga menyerukan sikap yang tidak toleran yang disertai dengan kekarasan fisik, harus dihilangkan dari Bumi Pertiwi. "Sikap beragama yang memecah belah persatuan tak ditoleransi," ujarnya.

Senada dengan Presiden Jokowi, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, dalam delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa, kebangsaan ditempatkan pada posisi pertama. Dengan semangat kebangsaan itu, LDII melaksanakan moderasi beragama, berdakwah dengan sejuk. Serta berkomitmen menegakkan Empat Pilar Kebangsaan.

"Moderasi beragama adalah pangkal dari modal sosial membangun bangsa. Agar kebhinnekaan yang ada dalam rakyat Indonesia menjadi perekat untuk menjalankan program pembangunan," tegas Chriswanto saat ditemui usai seremoni pembukaan Munas IX LDII.

Dalam pidato pembukaan, Chriswanto menegaskan empati dan dukungannya terhadap pemerintah. LDII turut merasakan beratnya permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah saat ini. Kehadiran pandemi covid-19 sejak awal tahun lalu dan masih berlanjut hingga sekarang, benar-benar telah memukul mundur capaian target-target pembangunan pada berbagai sektor khususnya kesehatan dan perekonomian.

"Jumlah penduduk yang meninggal karena covid-19 juga cukup membuat kita sedih, yaitu di kisaran 40 ribuan. LDII sangat merasakan dan sangat berempati terhadap masalah ini," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline