Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Partai Konservatif Inggris

Diperbarui: 31 Oktober 2022   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Partai Konservatif. Foto:  www.conservatives.com

Mundurnya Liz Truss setelah beberapa minggu menjabat menjadi Perdana Menteri Britania Raya menjadi pemberitaan hangat mengingat Boris Johnson yang merupakan Perdana Menteri Inggris sebelum Liz Truss berasal dari satu partai yang sama yaitu Partai Konservatif (Conservative Party) atau sering disebut Tory. Penggantinya Rishi Sunak yang merupakan keturunan India juga merupakan dari Partai yang sama dengan Liz Truss dan Boris Johnson yaitu partai Konservatif.

Dan tentu saja banyak orang-orang Indonesia sendiri mungkin masih asing mengenai partai Tory ini mengingat juga di Indonesia istilah konservatif jarang digunakan dalam perpolitikan di Indonesia. Dalam tulisan ini akan membahas secara ringkas mengenai Partai Konservatif di Inggris dari awal mula berdirinya hingga tokoh-tokoh yang pernah mengundurkan diri dari partai ini. 

Awal Berdirinya Partai Konservatif Inggris

Didirikan oleh Robert Peel pada tahun 1830an yang dituangkan dalam Tamworth Manifesto (1834), menekankan reformasi pelanggaran yang tepat waktu, perlunya hukum dan ketertiban, sistem perpajakan yang teratur, dan pentingnya kepentingan tanah dan perdagangan dan industri. Nama Konservatif pertama kali digunakan sebagai penggambaran partai oleh John Wilson Croker menulis dalam Quarterly Review pada tahun 1830.

Partai Konservatif dalam perkembangannya direorganisasi oleh Benjamin Disraeli, perdana menteri selama beberapa bulan pada tahun 1868 dan dari tahun 1874 hingga 1880. Disraeli berperan dalam didirikannya Kantor Pusat Konservatif (Conservative Central Office), sebuah organisasi profesional yang pada tahun 1870, dan Persatuan Nasional (National Union) yang mampu mengumpulkan asosiasi-asosiasi sukarela lokal, memberi partai kesatuan dan kekuatan tambahan.

Pengalaman di Pemilihan Umum dan Posisi di Pemerintahan di Britania Raya

Sepajang sejarah keikutsertaan yang dihimpun oleh Wikipedia Partai Konservatif dalam Pemilu bisa dibilang gemilang. Sejak mereka ikut serta pertama kali pada tahun 1835 partai ini selalu berada di dua besar dengan jumlah suara selalu diatas 30% bersaing dengan Partai Buruh (Labour Party). Meski memiliki kursi yang besar di parlemen partai konservatif kerapkali berkoalisi untuk mengimbangi oposisi.

Sedangkan dalam posisi di pemerintahan Konservatif pernah menjadi oposisi beberapa kali yaitu ketika partai buruh yang memenangkan pemilu. Tercatat partai konservatif pernah menjadi oposisi pada pertengahan abad 19 yang berlangsung selama 30 tahun akibat pencabutan peraturan proteksionis yang dikenal sebagai Undang-Undang Jagung (Corn Law).

Partai Konservatif menguat pada tahun 1886 ketika bersekutu dengan Liberal Unionists, sebuah faksi dari Partai Liberal yang menentang kebijakan Home Rule di Irlandia yang diajukan oleh pemimpin Liberal William Ewart Gladstone. Dengan demikian diperkuat, Konservatif memegang jabatan untuk semua kecuali 3 dari 20 tahun berikutnya.

Kemudian memasuki abad ke-20 perpecahan atas kebijakan tarif menyebabkan mereka kalah dalam pemilihan 1906 dan mereka tidak mendapatkan kembali kekuasaan sampai mereka bergabung dengan koalisi masa perang dengan Liberal pada Mei 1915. Dalam pemilihan 1918, sebagian besar kandidat terpilih untuk mendukung koalisi adalah Konservatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline