Lihat ke Halaman Asli

rudi sugiarto

seorang designer yang kadang menulis

Aku di Malam Kemenangan Kali ini

Diperbarui: 18 Juni 2015   04:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sayup senyap terdengar jauh suara takbir
tanda menyambut hari kemenangan bagi semua umat muslim
hiruk pikuk insan lalu lalang di tengah kota bak air sungai yang mengalir deras
tapi hatiku sepi, seakan berada di hutan belantara.

belantara gundah yang terbakar api kerisauan
kerisauan jiwa yang meranggas akan kerinduan
kerinduan hati saat bahagia itu pernah singggah
singgah dalam ikatan suci di atas bahtera.

dua mata ini memandang tak mampu berkedip
saksikan bahagia terpancar di wajah setiap jiwa yang lalu-lalang
dengan tangan yang menjinjing bahagia dalam genggaman
tawa mereka bak belati menikam dalam menembus dinding sukma lara

sukma lara yang menahun tenggelamkan rasa
rasa yang pernah membiaskan sinar kebahagian
kebahagian yang dulu pernah kumiliki walau sesaat
sesaat bersama alunan senandung nada dalam notasi da mi na ti la da

sayup senyap terdengar jauh suara takbir
aku masih disini berdiri di tengah riuhnya cerita keinginan
disaat semua orang mencoba meraih kebahagiaan
di saat itu pula aku harus melepas bahagia dengan rela

sayup senyap terdengar jauh suara takbir
aku masih disini dan coba beranjak walau teramat berat
kenakan sarung memakai kopiah, kenakan koko kenakan wajah ala bahagia
ku berwudu, ku bersujud, dan aku berdoa
dan air matapun membasuh segala duka dan lara
Ya Allah maafkanlah atas segala dosa dosaku
Izinkan hamba kembali pulang..padaMu

Amien Ya Robbal A'lamien.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline