Lihat ke Halaman Asli

Handy Pranowo

TERVERIFIKASI

Love for All Hatred for None

Tembak Tembok

Diperbarui: 13 Agustus 2022   02:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dor, dor, dor.

Setelah beberapa kali tembakan di tujukan ke arahku.

Tubuhku pun koyak terluka. Aku tembok tak berdosa.

Namun tanpa darah dan aku tetap berdiri kokoh.

Hanya sisa-sisa selongsong peluru berserakkan di kakiku tanpa kata-kata.

Tanpa penyesalan dan air mata.

Jam dinding yang menempel di tubuhku tepat menunjukan pukul lima.

Sore hari yang nyaris sempurna.

Ke dua mataku menyimpan bayang-bayang kejahatan.

Histeris dan tangisan.

Jantungku berdebar namun lebih kencang gelombang gusar ketakutanmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline