Lihat ke Halaman Asli

Handi Aditya

TERVERIFIKASI

Pekerja teks komersil. Suka menulis, walau aslinya mengetik.

Sepak Bola dan Berbagai Kemungkinannya di Alam Metaverse

Diperbarui: 9 Januari 2022   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Metaverse, sumber: kompas.com

Bagaimana jika suatu saat, seseorang bisa merasakan langsung atmosfer pertandingan sepak bola dari stadion yang berjarak ribuan kilometer, tanpa perlu menempuh perjalanan berjam-jam dari kota asalnya?

Atau bagaimana juga kalau suatu hari, para pesepak bola bisa bertanding melawan tim pesepak bola lain dari kamar tidurnya sendiri, tanpa perlu hadir di atas lapangan, namun tetap tak kehilangan tensi pertandingan?

Di masa lalu, untuk menyaksikan secara langsung pertandingan sepak bola dari rumah, teknologi melakukannya dengan mentransmisikan gelombang radio, hingga yang paling modern, memindahkan data siarannya bit per bit melalui internet.

Di masa depan, atau boleh saya katakan "sebentar lagi", yang berpindah dan ditransmisikan melalui konektivitas internet sudah bukan lagi 'siarannya', melainkan adalah kita yang dipindahkan ke dalam stadion.

Apa yang saya ungkappdkan tadi, secara teknis bisa benar-benar terjadi. Hanya saja ia tak terjadi pada semesta konvensional yang selama ini kita tahu. Ia kelak bakal eksis pada semesta lain yang berlangsung bersamaan dengan semesta kita. Detik per detik.

Semesta alternatif, atau lebih kita kenal sebagai Metaverse, ialah semesta yang wujud dan isinya melampaui wujud dari semesta kita yang sudah ada.

Kita bisa menyeberang, bahkan menetap di dalamnya. Namun kita juga tak kehilangan kendali, atas semesta kita yang sudah terlebih dulu ada.

Tak ubahnya di media sosial, di metaverse kita bisa memilih untuk menjadi unik sebagai diri kita sendiri, atau kita bisa memfabrikasi diri kita, sesuai dengan yang kita harapkan terjadi pada diri kita.

Spesifik di sepak bola, metaverse sesungguhnya hanyalah salah satu produk dari sains terapan, yang kelak akan membuat bidang ini, bertransformasi menuju bentuknya yang paling memiliki relevansi dengan arah zaman.

Sekalipun sifatnya masih 'meta', yang artinya masih mengawang-awang. Tetapi semesta alternatif ini, akan tumbuh besar dan memiliki banyak sekali pesona yang sulit diabaikan.

Setelah melewati banyak etape, dari mulai revolusi industri, perang dunia, era penyiaran analog ke penyiaran digital. Penghitungan statistik manual, ke komputasi digital, lalu beranjak ke penghitungan otomatis via kecerdasan artifisial. Sepak bola sebenarnya telah melewati rangkaian evolusi, yang membuatnya tampak sebagai wujud sepak bola hari ini. Sepak bola modern.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline