Ketangkasan organisasi (organizational agility) jadi kata kunci di sini. Organisasi yang tangkas itu ibarat atlet, nggak cuma kuat, tapi juga luwes dan ulet, cepat menyesuaikan diri, dan juga punya stamina panjang. Nah, Agile Linkage begitu cara latihannya.
Kenapa sih relevan sekarang?
Lihat aja isu terkini. Pertama, AI (Artificial Intelligence) yang makin merambat ke segala sektor, dari perbankan, kesehatan, pendidikan, sampai kegiatan sehari-hari pun dikelilingin AI. Perusahaan yang nggak siap beradaptasi bisa langsung tersingkir. Kedua, tren remote working bikin tim harus tetap solid walaupun nggak ketemu tiap hari. Kalau nggak ada keterhubungan yang kuat, gampang banget miss komunikasi. Ketiga, kompetisi di era digital makin gila. Startup baru bisa muncul dengan ide segar, langsung potong jalur pemain lama. Jadi, Agile Linkage bukan cuma jargon manis, tapi benar-benar alat buat bertahan. Inilah alasan mengapa organisasi saat ini tidak bisa jika hanya mengandalkan kekuatan modal, tetapi juga harus memiliki kemampuan yang cepat dalam beradaptasi.
Contoh nyata: Gojek
Biar kita lebih kebayang, coba lihat kasus dari Gojek. Perusahaan ini jadi contoh menarik gimana Agile Linkage bisa bikin organisasi tetap hidup bahkan di tengah badai. Waktu pandemi COVID-19, bisnis transportasi online mereka anjlok parah. Tapi di sisi lain, kebutuhan pesan-antar makanan dan logistik malah meledak.
Nah, di sinilah keliatan tangkasnya Gojek. Mereka cepat geser fokus. Tim produk, marketing, teknologi, dan operasional langsung kolaborasi. GoFood, GoSend, dan GoMart jadi andalan. Nggak cuma itu, mereka juga bikin program khusus buat bantu UMKM masuk ke platform digital, biar pedagang kecil bisa tetap jualan di masa sulit. Semua itu bisa jalan karena tiap divisi di Gojek nggak kerja sendiri-sendiri, tapi terhubung erat.
Bayangin kalau pakai cara lama yang penuh birokrasi dan hierarki panjang, mungkin butuh berbulan-bulan buat geser strategi. Tapi dengan Agile Linkage, Gojek bisa menjalankan strateginya dalam hitungan minggu. Bisa kita lihat, pengalaman Gojek ini menunjukkan bahwa krisis bisa berubah menjadi peluang bila organisasi mampu bergerak cepat dan terhubung lintas divisi.
Gak Cuma Buat Startup Aja
Mungkin ada yang mikir, "Ah, itu kan Gojek, perusahaan teknologi. Kalau BUMN atau perbankan bisa nggak?" Jawabannya, bisa banget. Misalnya kita ambil contoh PLN yang sekarang lagi dorong transisi energi. Mereka harus kolaborasi lintas unit buat masuk ke energi terbarukan, pasang sistem smart grid, dan digitalisasi layanan pelanggan. Kalau PLN masih jalan dengan pola lama yang super birokratis, susah banget bergerak cepat.
Atau lihat Bank BCA yang lagi masif dorong digital banking. Supaya layanan mobile banking tetap stabil dan inovatif, mereka butuh Agile Linkage. IT, layanan pelanggan, dan manajemen risiko harus nyambung terus, nggak bisa kerja masing-masing. Artinya, baik perusahaan teknologi maupun institusi konvensional sama-sama membutuhkan Agile Linkage agar tetap kompetitif.
Terus Apa Aja Tantangan di Lapangan