Lihat ke Halaman Asli

HAMDAN

Dosen

Al Quran Berbicara tentang Petani

Diperbarui: 12 Juni 2020   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Manusia adalah  makhluk yang mudah merasakan jenuh,untuk menghilangkan rasa jenuh beragam kegiatan yang  yang dilakukannya,ada yang  pergi memancing,berburu,bermain olah raga atau pun  sekedar bermain ke tempat  rekreasi,semuanya itu sebagai upaya manusia untuk mengusir  kejenuhan yang sering  datang tiba-tiba,sama halnya  juga dengan penulis  sering melakukan sesuatu  yang dapat mengusir setidaknya tidak tidak disiksa perasaan bosan tersebut.

 Salah satu yang bagi penulis dan juga banyak kawan dekat penulis mempunyai hobi berkebun dengan menanam beragam tumbuhan dan tanaman namun yang paling banyak adalah kopi,ada banyak alasan mereka menjadikan berkebun sebagai hobi yang sangat disenangi,

diantaranya adalah berkebun memberikan  tambahan uang masuk bagi yang melakukannya,apalagi di dataran tinggi Gayo yang merupakan zona pertanian terutama kopi;disamping itu hal lainnya adalah tanah pertanian masih tidak terlalu sulit untuk ditemukannya disamping itu ada banyak yang merasakan ketenangan tersendiri ketika berada di ladang,dengan hembusan angin sengar,udara yang menyehatkan dan gemerisik daun-daunan kesemuanya membawa ketenangan yang tidak dapat dilukiskan.

  Sebagian ada yang  mempunyai pren sep bahwasanya bertani dan berkebun adalah profesi  yang paling bisa menjadikan seseorang menjadi orang yang baik  secara agama disebabkan oleh orang yang yang sering berkebun tentu jauh dari mata yang melihat sesuatu yang dilarang,begitu juga anggota tubuh lain nya bahkan apa yang dimakan sangat halal disebabkan dari hasil pertanian disebabkan oleh tidak memakan hak orang lainnya.

  Salah satu yang merupakan  sesuatu yang bukan sekedar hobi bagi penulis adalah berkebun,berkebun bukan saja suatu mengandung sesuatu yang sangat bermakna bagi penulis,namun mengandung sesuatu yang besar dan berarti ini disebabkan karena orang tua penulis adalah petani kopi,sehingga pengalaman-pengalaman masa kecl yang dibesarkan dan bergaul dalam lingkungan perkebunan kopi seakan tergambar dalam benak dan pikiran.

 Pertanian atau pun atas nama yang lainnya sama dengan tuanya dengan tuanya dunia,dalam riwayat nabi adam sebagai manusia yang pertama yang mempunyai banyak anak diantaranya Habil dan Qabil,sudah dimaklumi disebabkan pada masa tersebut nabi adam dan keluarganya  adalah makhluk satu-satunya manusia di

permukaan bumi,sedangkan manusia perlu melaksanakan perkawinan untuk kelanjutan generasinya,konon ada nabi Adam lahir kembar laki peremPuan,begitu seterusnya sehingga pada waktu itu nabi adam meminta untuk kedua anak berqurban dan salah satu yang diqurbankan anak nabi Adam adalah hasil pertanian.

  Selaku seorang muslim yang mempunyai kitab suci al-quran,yang  banyak menjelaskan segala sesuatu diantaranya adalah kisah-kisah orang berkebun dan bertani dan juga menyangkut dan berhubungan dengan pertanian:pertama dalam Q.S.Al-kahfi ayat 32-44  dalam surah ini pada dasarnya banyak mengandung cerita-cerita yang menggugah diantaranya cerita Ashabul kahfi,kisah nabi Musa,Iskandar Zulkarnain,yang satunya lagi  yang sesuai dengan tulisan kali ini adalah cerita pemilik dua kebun:

cerita ini menceritakan tentang 2 laki-laki yang bersahabat  pada zaman dahulu yang satunya adalah beriman sementara yang satunya lagi adalah ingkar,al-quran tidak menjelaskan siapa mereka,kapan terjadi dan dimana,sebagaimana salah satu uslub sejarah  yang  diceritakan oleh kitab al-quran,sering tidak menjelaskan kapan,dimana dan sosok pelaku sejarah tersebut,mungkin al-quran ingin menjelaskan hikmah yang perlu dikandung oleh cerita tersebut yang paling pokok.

  Pemilik kebun yang beriman Allah coba dengan cobaan hidup dengan sedikit harta yang dimilikinya,namun meskipun Allah memberikan kesulitan hidup kepadanya,namun Allah memberikan nikmat iman kepadanya,yakin serta ridha atas kehendak Allah,serta mengharapkan kehidupan yang abadi pada hari akhirat;namun temannya yang ingkar Allah karuniai dengan keluasan rizqi diantaranya adalah diberi kebun,yang ingkar memiliki dua kebun anggur,pohon kurma,diantara kebun tersebut Allah mengalirkan sungai,sehingga dengan limpahan nikmat tersebut dia mampu mengelola dan mengatur kebunnya,sehingga menghasilkan.

   Dengan pengelolaan tanah pertaniaan yang dimilikinya yang begitu melimpah ia pun berbangga  dikarenakan memiliki lahan yang luas,menghasilkan,sehingga ketika dia memasuki kebunnya dia berlaku congkak dan membanggakan hal tersebut kepada kawannya bahkan dengan sombongnya dia mengatakan bahwa"harta dan pengikutku lebih banyak dari harta dan pengikutmu lebih kuat,dan keingkaran pemilik kebun terus berlanjut bahkan dengan angkuhnya mengatakan"aku kira kebun ini tidak akan hancur selamanya dan aku menduga kuat bahwasanya hari kiamat itu tidak ada,dan seandainya aku kembali kepada tuhanku maka aku akan mendapatkan lebih bagus dari kebun-kebun ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline