Lihat ke Halaman Asli

Muhamad HakimDermawan

Mahasiswa Teknologi Rekayasa Komputer

Inovasi Alat Penggiling Maggot Berbasis Internet of Things karya Mahasiswa IPB University

Diperbarui: 10 Juni 2023   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alat Penggiling Maggot Berbasis IoT (Sumber: Author)

Dosen dan Mahasiswa program studi Teknologi Rekayasa Komputer Sekolah Vokasi IPB University akan melakukan pameran alat-alat inovasi dalam bidang pertanian berbasis Internet of Things (IoT). Kegiatan ini didukung langsung oleh institusi dan merupakan proyek wajib yang dilaksanakan program studi Teknologi Rekayasa Komputer Sekolah Vokasi IPB University untuk mahasiswa semester 6.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat sangat memudahkan manusia untuk melakukan pekerjaannya dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, IPB University memanfaatkan teknologi Internet of Things dalam membantu para pekerja agar dapat memudahkan pekerjaannya. Internet of Things atau dikenal sebagai IoT merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata.

Dalam pengembangan alat ini, tim peneliti yang terdiri dari dosen Faldiena Marcelita ST. M.Kom bekerja sama dengan sejumlah mahasiswa. Siti Nurhimah Nasution, Divva Kaamila, Titania Sari Dwi, Kelvin Samudra, Muhamad Hakim Dermawan, Rafi Febrian Achmad, M.Hafiz Rizky Andika Putra  adalah beberapa mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini.

Kelompok Pembuat Alat (Sumber: Author)

Kelompok mahasiswa program studi Teknologi Rekayasa Komputer Sekolah Vokasi IPB University telah melakukan riset untuk pembuatan proyek IoT ini sejak Februari 2023. Pengerjaan alat dilakukan selama kurang lebih 6 bulan dan bekerja sama dengan mitra yaitu TPST Mutiara Bogor Raya. Seperti namanya TPST atau Tempat Pembuangan Sampah Sementara, di tempat ini memang berfokus pada pengolahan sampah di Perumahan Mutiara Bogor Raya, tetapi mereka juga banyak membudidayakan hewan seperti lele, ayam petelur, telur burung puyuh, dan juga maggot.

Menurut Sulistyowati selaku salah satu pengelola TPST Mutiara Bogor Raya mengaku mempunyai keluhan pada pembuatan pelet berbahan dasar maggot. Beliau menambahkan, bahwa untuk pakan pelet tersebut harus menggunakan jasa pihak lain yang lumayan jauh tempatnya untuk memproduksi pakan pelet dari maggot tersebut. Sehingga kelompok mahasiswa program studi Teknologi Rekayasa Komputer mencoba mencari solusi untuk membuat alat penggiling maggot berbasis Internet of Things.

Maggot yang telah melalui proses filter, dicampur dengan bahan lainnya untuk selanjutnya digiling dalam mesin penggiling. Kemudian campuran maggot yang telah digiling dipotong menjadi bagian yang kecil menggunakan mesin yang sama. Pada proses ini, sistem IoT pada mesin digunakan. Alat yang terkoneksi langsung menggunakan aplikasi BLynk dapat memonitor langsung voltase, power, dan tegangan yang digunakan. Pekerja juga dapat mengatur voltase dari dimmer dan menyesuaikan dengan ukuran pelet yang diinginkan. Setelah keluar dari mesin penggiling, pelet dikeringkan dan dikumpulkan untuk didistribusikan atau dikonsumsi lele.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline