Lihat ke Halaman Asli

Karena Cinta Itu Hanya Bisa dengan Cinta

Diperbarui: 17 Oktober 2015   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkan Anda merasakan Cinta Anda tak berbalas?

Pernahkan pula karena begitu Cintanya Anda pada orang tersebut tak sengaja Anda menyakiti hatinya?

 

Beberapa diantara kita mungkin pernah merasakan perasaan Cinta. Sebuah perasaan yang unik dan terkadang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Saking uniknya, kadang membuat diri ini gerogi dalam menyatakan Cinta. Malah bisa jadi salah tingkah, salah sebut, salah tulis, dan salah ucap dalam mengungkapkan rasa cinta kepada yang dicintai.

Lalu apakah sebenarnya Cinta itu?

Mereka yang merasa terpanggil, menyebutnya RESPONSIBILITY,
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya IT'S A GAME,
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya DREAM,

Mereka yang yakin, menyebutnya FAITH
Mereka yang mencintai, menyebutnya DESTINY

Begitulah Cinta, memiliki seribu bahasa untuk diungkapkan. Sebuah pepatah mengungkapkan, jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu, jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu, Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.

Cinta itu bisa juga bisa diibaratkan sebagai suatu nasehat. Aku menasehatimu karena begitu cintanya aku padamu. Aku menegurmu karena aku sayang padamu. Aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu karena aku mencintaimu. 

Seorang yang mencintai orang yang dicintainya tentu akan menghiasi dirinya dengan sifat dan akhlak mulia bagi orang yang dicintainya. Dia akan bertutur dengan cara apa yang disukai yang dicintainya. Dia mampu membaca apa yang seharusnya diberikan, dan apa yang belum saatnya diberikan. 

Ketika kita kecil, mungkin kita masih ingat bagaimana orangtua kita begitu cintanya pada kita, selalu melindungi, menjaga, dan menghindarkan pada hal-hal yang berbahaya bagi kita. Orang tua kita secara bertahap, pelan-pelan mengajarkan kita tentang sesuatu. Satu persatu berbagai bahasa dan istilah disampaikan dengan sabar, karena tahu apa yang pantas diajarkan dan apa yang belum perlu diajarkan. Mereka sangat paham bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, Kota Roma tidak dibangun dalam sehari. Bahkan kehidupan pun harus dirajut dalam rahim selama sembilan bulan. Itulah cinta yang agung yang akan terus tumbuh selama kehidupan, semua butuh proses.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline