Lihat ke Halaman Asli

Giovannesandesva Hendri

Mahasiswa UIN SUSKA RIAU Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendiidkan Bahasa Indonesia

Pengaruh Afasia Dalam Memproduksi Ujaran

Diperbarui: 2 Januari 2023   05:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Giovannesandesva Hendri

Selasa, 2 Januari 2023

Manusia adalah makhluk sosial, berinteraksi dengan sesama untuk menjalin sebuah ikatan. Komunikasi adalah hal penting dalam sebuah interaksi, maka dari itu manusia perlu berbicara kepada lawan bicaranya untuk membentuk sebuah ikatan. Dalam berbicara manusia perlu untuk memproduksi ujaran, karena komunikasi akan terjalin dengan baik apabila pembicara dan lawan berbicara memproduksi ujaran dengan baik pula.

Akan tetapi tidak semuanya bisa memproduksi ujaran dengan baik, terdapat berbagai macam masalah dan gangguan yang dimiliki oleh manusia ketika memproduksi ujaran. Hal inilah yang membuat seseorang takut untuk berkomunikasi dengan lawan bicara. Terkadang beberapa dari mereka benar benar menjauhi sebuah interaksi sosial. Dikarenakan mereka sulit untuk berkomunikasi karena kesulitan dalam memproduksi ujaran. 

Produksi ujaran adalah proses penuangan pemikiran atau ide ke dalam sebuah bahasa lisan. Proses penuangan pemikiran ini terdiri dari pemilihan kata, pembentukan kata, penyusunan kata, dan barulah akan di produksi menjadi bahasa lisan melalui proses ujaran.

Secara umum langkah dalam memproduksi ujaran seperti yang dikemukakan oleh Dardjowidjojo (2012:117) dibagi menjadi 4 tingkat yaitu:

Tingkat pesan

Tingkat fungsional

Tingkat posisional

Tingkat filologi

Gangguan di dalam memproduksi ujaran disebut juga dengan afasia. Afasia adalah gangguan dalam berkomunikasi yang disebabkan oleh permasalahan dalam otak. Gangguan ini mengakibatkan seseorang sulit untuk berbicara dan memahami kata kata lawan bicara. Afasia ini sering terjadi oleh penderita penyakti stroke dan cedera kepala.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline