Lihat ke Halaman Asli

"Game of Thrones" atau Lame of Thrones?

Diperbarui: 21 Mei 2019   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sisa Stark yang tersisa (apnews.com)

Daenerys Targaryen menghilang bersama naganya, Drogon.

Jon Snow (Aegon Targaryen) diungsikan ke The Wall.

Sansa Stark menjadi Ratu di Utara, mendeklarasikan diri sebagai wilayah independen di Westeros.

Arya Stark mengembara menuju barat, mencari tahu apa yang ada di barat Westeros. (What's west of Westeros?)

Bran Stark menjadi Raja, berdasarkan musyawarah para petinggi daerah setempat.

Tyrion Lannister menjadi tangan kanan Raja.

Itulah akhir kisah dari setiap tokoh berpengaruh di serial televisi HBO, Game of Thrones, yang diadaptasi (sebagian) dari rangkaian kisah "A Song of Ice and Fire" karya George R.R. Martin. Total 8 musim, 73 episode, telah mengudara untuk membawa kita menuju ke sebuah konklusi atas intrik politik yang terjadi di tanah Westeros.

Menurut saya, akhir kisah dari setiap tokoh berpengaruh di GoT sudah sangat pas. History repeats itself, kalimat kesukaan George R.R. Martin. Bagaimana Jon Snow, pria linglung yang selalu bingung di setiap kesempatan, berakhir di The Wall, bersama kaum terpinggirkan yang peduli setan dengan intrik politik, bahkan kehidupan bermasyarakat yang seharusnya. Daenerys Targaryen, wanita yang berambisi menjadi Ratu hanya karena garis keturunan dan suratan takdir, berakhir ditikam oleh pria yang selama ini dicintainya, karena sikap menghalalkan segala caranya yang sudah kelewat batas.

Bahkan Bran Stark, yang pengukuhannya sebagai Raja berhasil membuat warga internet terbelah dua reaksinya, menurut saya adalah orang yang paling pas untuk mengisi posisi tersebut. Karena, selain dia adalah orang yang paling tidak menginginkan kekuasaan dari semua kandidat yang ada, Bran juga memiliki pengalaman dan pengetahuan yang jauh di atas mereka. Kalau pengetahuan adalah kekuatan, Bran adalah yang terkuat di semesta Game of Thrones.

Adegan yang paling menyentuh hati (newsweek.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline