Lihat ke Halaman Asli

agus s

Literasi

Sutejo Berbagai Teknik Menulis Sastra pada Sanggar Sastra

Diperbarui: 23 Juli 2019   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sutejo bersama peserta dan penitia.

 

Sidoarjo- Balai Bahasa Jawa Timur menyelenggarakan pembinaan sanggar sastra untuk kalangan pelajar tingkat SMA dan SMK di Sidoarjo (Minggu, 21 Juli 2019). Kegiatan yang bertajuk pelatihan apresiasi dan menulis sastra itu dihadiri oleh kepala Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur wilayah Sidoarjo, Kepala Balai Bahasa Jawa Timur dan penggiat literasi Ponorogo Dr. Sutejo, M.Hum.

Kegiatan yang berpusat di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo itu dibuka langsung oleh kepala Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur wilayah Sidoarjo. Disela-sela pembukaan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang dimaksudkan untuk menumbuhkan-kembangkan literasi di kalangan pelajar.

"Jadilah anak pembelajar sejati," ujarnya.

Pesan yang dimaksud erat kaitannya dengan kebermaknaan belajar itu sendiri. Terlebih mampu mengkongkretkan dengan lingkungan. Mampu menganalisa dan menjadikan bahan belajar yang utuh dan bernilai.

Mustakim selaku Kepala Balai Bahasa Jawa Timur dalam sambutanya menyampaikan pentingnya literasi untuk generasi saat ini. Terlebih gerakan literasi yang digiatkan bangsa ini harus singkron dengan kebudayaan. Pihaknya menyebut literasi sebagai gerakan kebudayaan.

Apresiasi buku untuk peserta

Di lain pihak, Sutejo selaku pemateri terkejut dengan peserta yang hadir. Pasalnya peserta yang terdiri dari pelajar SMA dan SMK Se-Sidoarjo itu begitu mengenal dunia sastra.  

"Mereka mengenal penulis buku Cantik itu Luka dan tokoh sastrawan lain di Indonesia. Sungguh dasyat!" ujar Ketua STKIP PGRI Ponorogo itu.

Pihaknya mengaku merinding menemukan peserta yang begitu dasyat. Sutejo yang mencintai dunia literasi lantas bercerita sembari berkaca-kaca ketika penulis temui. Sekian pengembaraan menemani dunia kepenulisan tidak banyak menemukan peserta pelajar yang luar biasa seperti ini.

"Bukan maksud menjatuhkan pihak lain, memang luar biasa dan potensi emas pelajar kita," Sutejo menegaskan.

Sutejo juga terkesan dengan beberapa pengalaman menulis peserta. Ada yang menulis puisi dengan gaya Sutardji Calzoum Bachri dan menulis novel dengan tokoh Anonim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline