Lihat ke Halaman Asli

Gunawan Mahananto

Ordinary people with extraordinary loves

Nasib SDM Kita

Diperbarui: 26 September 2019   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pribadi

SDM atau sumber daya manusia di semua negara tentu tidak ada yang lepas dari masalah.

Logika umum, semakin banyak lapangan kerja , semakin banyak terserap tenaga kerja.

Untuk banyak lapangan kerja , kuncinya ya pertumbuhan dan kehidupan ekonomi yang terus stabil dan meningkat.

Untuk kehidupan dan pertumbuhan ekonomi yang baik apa syarat nya , ya syarat nya al , birokrasi yang ekselen ,  situasi sosial , politik dan keamanan yang stabil dan terjaga baik.  

Terus , kalau kondisi negara kondusif , ekonomi tumbuh baik , tenaga kerja tersedia , apakah sudah cukup aman ?

Ternyata tidak juga. Tetap akan ada kendalanya.

Bayangkan , kalau banyak tenaga kerja nganggur yang sarjana.  Padahal lowongan yang tersedia banyak di peruntukan untuk level SMA/ SMK. Begitupun sebaliknya.

Belum lagi , tenaga kerja yang tersedia , ternyata juga tidak siap kerja.

Meski S1 sekalipun , mereka dididik bukan untuk langsung kerja.  Cuma dididik lebih tajam dan luas berpikirnya serta harus  bisa sebagai pemecah suatu masalah. Dibanding lulusan SMK. Secara tehnik dilapangan ,seringkali justru lulusan SMA lebih mampu daripada lulusan S1.

Sekolah kejuruan dan perguruan tinggi pun , tidak bisa serta merta ikuti kemajuan jaman. Apalagi sekolah dan kampus negeri yang terbatas di anggaran.
Bisa jadi materi yang di ajarkan  dan fasilitas  belajar yang diberikan  , tidak pernah berubah selama puluhan tahun.

Saat nya Indonesia fokus dengan visi pengembangan SDM yang lebih berkualitas , berbudaya dan bermartabat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline