Lihat ke Halaman Asli

Terkapar

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Indah terasa bagai kicau burung pagi
Terlaksa getir menyambut asa
Bagai dua sisi tersembul hasrat
Kelam berbuah ironi malam

Gundah menyembul saat siang menjelma
Gulana mengikuti impian jiwa
Bernyanyi tepi garis tangan
Diluar kuasa menjalaninya

Dikala bahagia hanya impian asa
Ternoda jalan pilihan terambil
Mengulang sebatas pandang
Terduduk diam merenung pilu

Terjajah nafsu liar terpasang
Diluar nurani berkata tidak
Melangkah bagai terpasung dendam
Terpilih asal mengungkap derita

Lemas hilang luar kendali
Tertunduk lesu tekanan meronta
Hanya nafas menderu tersesak
Meratap berucap sendu sepi

Comal,17 Februari 2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline