Astana Giribangun merupakan kompleks makam keluarga mantan Presiden Soeharto. Makam yang terletak di Desa Giri Layu Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah tersebut berada di bawah makam raja-raja mangkunegara (Astana Mangadeg). Terletak diatas bukit Ngaglik dengan ketinggian lebih kurang 666 dpl membuat kompleks pemakaman ini berudara sejuk. [caption id="attachment_154562" align="aligncenter" width="448" caption="Nampak cungkup Argo Sari"][/caption] Dari tempat parkir kendaraan, kita diharuskan melapor ke petugas jaga dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk dan menyampaikan apa keperluan kita dan berapa jumlah rombongan kita. Selanjutnya kita akan diberi surat untuk di serahkan kepada petugas lain di areal makam. Sebelum memasuki gapura makam, terlihat jelas aturan/tata tertib yang berlaku bagi para peziarah. [caption id="attachment_154564" align="aligncenter" width="448" caption="Peraturan bagi para peziarah"]
1326172037171242931
[/caption] [caption id="attachment_154567" align="aligncenter" width="448" caption="Gapura masuk Astana Giribangun"]13261721731192127376
[/caption] Setelah melewati gerbang, kita akan menaiki beberapa anak tangga sebelum akhirnya sampai di pelataran makam. Konon kompleks pemakaman ini terdiri dari 3 bagian, yakni Argo Tuwuh, Argo Kembang, dan Argo Sari. Yang mana hanya orang-orang tertentu saja yang bisa dimakamkan di sini. [caption id="attachment_154568" align="aligncenter" width="448" caption="Dari gapura pintu gerbang kita harus melewati jalan ini"]1326172481623429670
[/caption] Argo Tuwuh yang merupakan bagian terluar diperuntukkan bagi para pegawai dan keluarga karyawan Yayasan Mangadeg atau keluarga lain dari Mangkunegaran. Sedangkan bagian Argo Kembang diperuntukkan bagi para pengurus pleno dan seksi dari Yayasan Mangadeg atau dari keluarga Mangkunegaran yang dianggap berjasa kepada yayasan. Dan sebelum mencapai Argo Sari, terlebih dahulu kita akan melewati teras Argo Sari. [caption id="attachment_154569" align="aligncenter" width="448" caption="Pintu Cyngkup Argo Sari dilihat dari teras"]13261731201319071208
[/caption] Di teras Cungkup Argo Sari inilah nantinya yang akan dijadikan tempat pemakaman bagi anak cucu dan menantu keluarga Cendana. Saat ini ada beberapa makam yang sudah ada di teras cungkup Argo Sari ini. Namun apa hubungan mereka dengan Ibu Tien Soeharto saya kurang jelas. Yang pasti merupakan keluarga dari dalem Kalitan Surakarta atau keluarga Mangkunegaran. [caption id="attachment_154571" align="aligncenter" width="448" caption="Beberapa makam di teras cungkup argo sari"]1326173953491701173
[/caption] Dan setelah melewati pintu berukir dengan warna hitam, maka sampailah kita di cungkup Argo Sari. Cungkup Argo Sari merupakan cungkup utama yang bernuansa bangunan Jawa kuno. Bentuk bangunan Joglo Surakartanan lengkap dengan ukiran khas Jepara dengan lantai marmer Tulungagung. Di sini terdapat (dari Timur ke Barat) makam Ibu Tien Soeharto, makam Mantan Presiden Soeharto, Ibu dan Bapak dari Siti Hartinah Soeharto, serta adik perempuan Ibu Tien. Sayang di dalam cungkup Argo Sari ini para peziarah tidak diperbolehkan mengambil gambar (kecuali jika kita memakai jasa para fotografer amatir yang ada di situ dengan upah Rp. 20.000,- untuk 1 lembar foto). Namun sebagai gambaran, makam-makam di dalam cungkup Argo Sari (termasuk makam Mantan Presiden Soeharto dan Ibu) seperti yang ada di teras cungkup. Berbatu nisan dari marmer dan dilengkapi dengan payung dan foto almarhum/almarhumah. [caption id="attachment_154591" align="aligncenter" width="448" caption="Pintu masuk Masjid Giribangun"]13261782411365490270
[/caption] Di komplek pemakaman yang dibangun pada tahun 1974 ini juga dilengkapi dengan sebuah masjid yang unik. Masjid Giribangun memiliki pinti utama berupa lorong panjang. Selain itu masjid ini juga kelihatam sangat rendah. Dengan tetap mengusung nuansa Jawa yang penuh dengan ukiran menambah masjid ini semakin menarik. Lokasinya tepat berada di sebelah timur kompleks Argo Sari. [caption id="attachment_154592" align="aligncenter" width="448" caption="Plafond masjid yang rendah menjadi ciri khas masjid Giribangun"]13261787701468628364
[/caption] Di samping timur bangunan masjid terdapat Wisma Lerem. Tempat inilah yang dipakai untuk tempat beristirahat bagi anggota keluarga Cendana yang berziarah ke Astana Giribangun. Sebuah bangunan yang dikelilingi pohon-pohon yang rindang, merupakan tempat yang pas buat beristirahat. [caption id="attachment_154593" align="aligncenter" width="448" caption="Wisma Lerem yang asri"]13261789692004004024
[/caption] [caption id="attachment_154594" align="aligncenter" width="448" caption="jalan menuju Masjid dan wisma lerem"]13261790741343331277
[/caption] Selain itu, kita bisa berjalan keliling di luar cungkup Argo Kembang. Di sisi sebelah selatan kita akan mendapati batu yang menuliskan tanggal dan tahun pertama kali pembangunan makam Astana Giribangun. Tulisan di batu marmer itu tertempel pada dinding tembok Argo Kembang. [caption id="attachment_154596" align="aligncenter" width="448" caption="Prasasti di tembok Argo Kembang"]13261792971758472462
[/caption]1326179338808700666
Dari sini kita bisa melihat bangunan Masjid Giribangun secara utuh. Di sini juga terdapat beberapa rumah-rumah tanpa dinding yang dipakai untuk mengaji para peziarah.132617953226565464
Sebelum pulang, kita juga bisa membeli sekedar cindera mata buat kerabat dan teman-teman kita. Tak jauh dari lokasi parkir kendaraan terdapat sebuah koperasi yang menawarkan berbagai pernak-pernik bergambar Mantan Presiden Soeharto. Yang merupakan ciri khas dari Astana Giribangun.Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI