Lihat ke Halaman Asli

Giovani Walewawan

Seorang penjelajah yang merasa tersesat di jalan yang benar

Puisi | Aku dan Hujan di Sore Ini

Diperbarui: 14 Maret 2019   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku melihat gadis-gadis muda berkaki lincah berlari-berlari
Kesal daripadanya memaki-maki
Sama halnya dilakukan dengan lelaki tua di sana
Juga anak-anak kecil yang seketika berwajah muram di taman
Ada apa sore ini?
kesepian di sepanjang mata memandang
Jalan-jalan seketika di kosongkan
Semuanya singgah pada pinggiran di pertokoan
Disanalah bersama semua keluh di perbincangkan
Sendangkan Aku
Aku berdiri tepat di tengah-tengah langit mereka
Sendiri dan sekujur tubuh mulai dibasahi gerimis
Berdiam saja, menunggu hingga saat dimana mereka akan betul menyadari tentang sebuah makna hujan di sore ini
Kemudian Aku akan kembali dan berkata kepada langit; "bahwa Aku mencintai perempuan yang mencintai hujan itu".

Ohoijang, 14 Maret




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline