Lihat ke Halaman Asli

Kamu Gamau Belajar Nulis Bener? Yaudah Gapapa

Diperbarui: 18 Mei 2019   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: unsplash.com/@thoughtcatalog

Siapa pun bebas menulis apa pun. Saya setuju dengan pernyataan itu dan barangkali saking bebasnya, di internet bertebaran tulisan yang penulisannya dapat memancing emosi jiwa: sudah banyak salah ketik, pemilihan kosakata tidak tepat makna, ditambah tanda baca yang ditabrak semau jiwa. Luar biasa.

Jangankan Beda Satu Huruf, Beda Satu Spasi Saja Bisa Membuat Anda Menjadi Penyihir

Saya tidak mempermasalahkan kata baku. Jika Anda lebih nyaman memakai ejaan sehari-hari atau ejaan yang Anda buat sendiri, ya, silakan. Toh, kata baku memang tidak harus selalu digunakan, boleh disesuaikan dengan konteks dan jenis tulisan. Namun, tolonglah, minimal tengok kaidah dan menulis sesuai aturan sebagaimana tertera dalam KBBI.

Maksudnya, Anda perlu tahu bahwa KBBI tidak hanya berisi kumpulan kata baku. Ada yang namanya ragam dan kelas kata—yang entah kenapa jarang diperhatikan oleh para penulis. Misalnya, kata "antar" dan "serba" masuk ke kelas kata bentuk terikat. Penulisannya digabung dengan kata yang mengikutinya. Contoh: antarkota, antarpulau, serbabisa, serbaguna, SERBASALAH.

Catatan: saat saya menulis ini, di KBBI ada tiga "serba" yang ditulis dengan tanda hubung: serba-sedikit (semuanya hanya sedikit), serba-serbi (bermacam-macam), dan serba-serbih (tidak rapi).

Catatan lagi: di KBBI, kata "antar" ada dua macam. Penulisan dipisah artinya "bawa atau kirim", sedangkan penulisan digabung artinya menjadi kata hubung untuk menunjukkan hubungan satu hal dengan yang lain.

"Tolong antar kue ini ke rumah paman. Kau bisa naik bus antarkota."

Jadi, jika Anda menulis: "gue seneng banget ngobrol sama orang antar pulau", itu artinya: "saya sangat senang mengobrol dengan orang yang membawa pulau."

Bayangkan, hanya dengan satu spasi, Anda sudah mengubah orang biasa menjadi manusia setengah dewa. Anda tukang sihir?

Berlaku Hal yang Sama untuk Tanda Baca

Penggunaan tanda baca yang paling sering keliru adalah koma. Entah kenapa, masih banyak orang yang tidak menulis koma sebelum kata "dan" pada kalimat yang berisi tiga hal atau lebih. Contoh: "Aku makan apel, jeruk dan leci."

Padahal, penulisan koma sebelum kata "dan" diharuskan jika jumlah bilangannya terdiri dari tiga atau lebih. Jika hanya dua, tidak pakai koma.

"Apel dan jeruk."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline