Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, resmi membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) sebagai langkah strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan warga menghadapi ancaman bencana, terutama angin kencang yang sering melanda pada musim pancaroba.
Langkah ini lahir dari hasil kajian risiko bencana yang menunjukkan bahwa angin kencang menjadi salah satu ancaman utama di wilayah Sumogawe. Dampaknya tidak hanya merusak rumah warga dan fasilitas umum, tetapi juga mengganggu lahan pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat. Dengan latar belakang tersebut, pemerintah desa bersama masyarakat menggagas sistem penanggulangan bencana berbasis desa yang lebih terstruktur. Melalui program Destana, masyarakat dilibatkan secara aktif dalam berbagai kegiatan. Sosialisasi dan edukasi mengenai bahaya angin kencang dilakukan agar warga memahami potensi ancaman di sekitarnya. Selain itu, dibentuk pula Tim Siaga Bencana (TSBD) yang bertugas membantu koordinasi saat terjadi bencana, melakukan pemetaan daerah rawan, serta menyusun jalur evakuasi yang dapat diakses dengan cepat oleh warga. Sistem peringatan dini juga mulai dirancang agar informasi dapat segera tersampaikan ketika potensi bahaya muncul.
Untuk memperkuat koordinasi di tingkat desa, dibentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Sumogawe yang diberi nama Perisai Sumogawe dengan semboyan "Tanggap, Sigap, Selamat". Forum ini berfungsi sebagai wadah komunikasi lintas elemen masyarakat, pusat informasi, sekaligus motor penggerak kegiatan kesiapsiagaan.
Pemaparan peta resiko bencana
Dalam pelaksanaannya, program ini turut didampingi oleh KKN Unnes Giat 12 Desa Sumogawe. Mahasiswa berperan dalam mendampingi masyarakat, memberikan dukungan pada kegiatan sosialisasi, membantu penyusunan jalur evakuasi, serta mendokumentasikan rangkaian kegiatan pembentukan Destana. Kehadiran mahasiswa turut memperkuat semangat gotong royong dan menambah pengetahuan baru bagi warga, khususnya dalam hal manajemen bencana berbasis komunitas. Kepala Desa Sumogawe menegaskan bahwa keberadaan Destana adalah hasil kerja bersama seluruh lapisan masyarakat. "Kami ingin masyarakat lebih siap, mandiri, dan tangguh ketika bencana datang. Harapannya, Sumogawe bisa menjadi contoh desa yang siaga bencana," ujarnya.
Dengan terbentuknya Destana, Desa Sumogawe kini memiliki bekal yang lebih kuat untuk menghadapi ancaman bencana dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan. Lebih jauh, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Kabupaten Semarang dalam membangun kemandirian dan kesiapsiagaan menghadapi bencana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI