Lihat ke Halaman Asli

Suka Tak Harus Memiliki

Diperbarui: 6 Oktober 2025   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pin.it/6BkJWfM6J

Kalau dipikir-pikir, pasti ada aja kan barang atau sesuatu yang kamu mau, tapi ternyata.. melebihi batasmu? 

Itu yang dirasakan dua tokoh utama dalam drama Korea Twenty-Five Twenty-One. Sesuai dengan yang mau aku bahas hari ini, suka tak harus memiliki

Saat kita menyukai seseorang, kita ingin selalu menjadi alasan mereka tersenyum. kita berusaha jadi versi terbaik diri sendiri, berharap hubungan itu bisa berjalan selamanya. Sampai akhirnya muncul kalimat yang manis tapi berat, "Kita sampai tua nanti harus kayak gini ya, saling mencintai. "

 Namun, terkadang takdir berkata lain. Kita harus kehilangan orang itu, bukan karena rasa benci, atau karena cintanya hilang. Namun justru karena cinta itu terlalu besar. Begitu besar sampai kita rela pergi, demi kebaikan bersama. 

Hee Do dan Yi Jin bukan pasangan yang salah. Mereka saling memahami, saling mendukung saat dunia lagi tak berpihak. Hee Do berjuang mencapai impiannya, menjadi atlet anggar, sementara Yi Jin berusaha bangkit dari hidup yang hancur karena krisis. Saat mereka bertemu, dunia terasa ringan, semua beban hancur. Tapi seiring berjalannya waktu, mereka tumbuh. Dan sayangnya, tumbuh tak selalu berarti tumbuh bersama. 

Cinta mereka tidak hilang, hanya kalah sama realitas. Terkadang, cinta yang tulus adalah cinta yang tidak dipaksa untuk tetap ada. Mereka tahu kapan harus bertahan, dan kapan harus berhenti tanpa menyakiti. 

Kita belajar bahwa cinta bukan soal seberapa kita memiliki seseorang, tapi seberapa tulus kita menjaganya, bahkan saat harus melepaskan. 

Jangan merasa tak beruntung dalam percintaan karena hal ini. Justru kamu harus bersyukur karena kamu pernah merasakan dicintai orang dengan tulus

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline