Lihat ke Halaman Asli

Jordan Henderson, Perjuangan dan Segalanya untuk Liverpool

Diperbarui: 29 Juni 2020   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemenangan Henderson pada Final UCL 2019 (liverpoolfc.com)

Kewaspadaan terhadap Pandemi Covid-19 nampaknya agak terpinggirkan beberapa pekan ke depan menyusul euforia kebahagiaan seluruh masyarakat Liverpool dan penggemarnya di seluruh penjuru dunia setelah mereka secara resmi memenangkan trofi Liga Primer Inggris musim kompetisi 2019/2020.

Mereka dipastikan mengunci gelar Juara liga Inggris ketika Chelsea berhasil mengalahkan Manchester City 2-1 pada Jumat (26/6/2020) di Stamford Bridge.

Kekalahan menyakitkan yang membuat Manchester City tetap mengoleksi 63 poin, dan tertinggal 23 angka dari Liverpool dengan raihan 86 poin dari total 31 laga. Meskipun The Citizens masih menyimpan 7 pertandingan sisa, mereka tak mungkin lagi menyusul Liverpool di singgasana klasemen.

Ingar-bingar, suka cita berpadu menjadi satu, lautan merah menyala di hati Liverpudlian saat ini. 30 Tahun Penantian panjang akhirnya terbayar lunas. Beragam ungkapan bak menjadi penghias riuh juara, terlebih bagi sang juru taktik Jurgen Kloop.

Tangan dingin Kloop yang mampu merubah kesan Liverpool sebagai tim "biasa saja" sejak tiga musim lalu hingga sekarang menjema menjadi tim superior bukan hanya di ranah Britania, namun sampai ke Kompetisi bergengsi Eropa (Uefa Champions League)

Terbukti, saat mereka berhasil masuk partai final dalam dua kesempatan, yakni pada medio 2018 dan 2019. meskipun pada tahun 2018 tersebut habis dicukur Real Madrid kala itu, namun di kesempatan berikutnya mampu keluar sebagai juara setelah mengalahkan Tottenham Hotspur dalam final bertajuk "all england final".

Tak hanya itu, pemain seperti Mo Salah, Firmino, Allison Becker menjadi sorotan penting dalam perannya membawa Si Merah Merseyside menjadi kampiun.

Banyak pihak mengapresiasi perjuangan Liverpool dalam menggapai titel juara Liga Inggris kali ini. Mulai dari konsistensi tim hingga akhir gelaran yang dibuktikan dengan statistik mentereng, dengan total kalah hanya tiga kali dalam 31 pertandingan, serta polesan Klopp yang mengorbitkan pemain biasa saja menjadi tokoh sentral dalam perjalanan Liverpool menggapai trofi.

Barangkali publik mempertanyakan daya magis apa yang dimiliki Juru Taktik asal Jerman tersebut hingga pada akhirnya mewujudkan mimpi panjang ini. Mulai dari gaya permainan hingga tempaan khusus kepada pemain menjadi daya tarik tersendiri untuk diungkap.

Sejatinya menurut Jurgen kunci utama mereka dalam merengkuh hasil maksimal di setiap pertandingan ialah konsistensi dan semangat juang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline