Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

Inikah Motif Saudi Eksekusi Mati Nimr? Dan, Ancaman pada Syiah di Indonesia yang Meningkat

Diperbarui: 7 Januari 2016   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption=" https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10201024441769003&set=a.4844184398254.1073741826.1706215493&type=3&comment_id=10201024782537522&reply_comment_id=10201024860339467&ref=notif&notif_t=photo_reply"][/caption]Banyak yang bilang kalau Arab Saudi sengaja memancing perang terbuka dengan Iran. Misalnya, pakar isu Timur Tengah, Matthew McInnis yang mengatakan mustahil Saudi tidak menyadari eksekusi mati Nimr Al-Nimr akan memicu kecaman dan reaksi keras.

"Saudi tentu menyadari hal ini akan memicu berbagai reaksi," sebut McInnis yang kini bergabung dengan American Enterprise Institute ini kepada The Daily Beast.

Mantan analis Pentagon ini pun pun mengaitkannya dengan meningkatnya pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah, termasuk di Saudi sendiri.

Sependapat dengan McInnis, mantan anggota CIA yang juga pakar isu Timur Tengah pada Brookings Institution, Bruce Riedel, menyebut eksekusi terhadap Nimr bertujuan memberi isyarat pada Iran.

"Saya mencurigai mereka (Saudi-red) mengharapkan reaksi Iran. Salman (Raja Saudi saat ini) adalah seorang pengambil risiko," cetus Riedel.

http://news.detik.com/internasional/3111083/arab-saudi-sengaja-memancing-krisis-dengan-iran

Sepertinya pendapat kedua pakar itu salah besar. Memang benar,  Iran bereaksi keras atas eksekusi mati Nimr. Sampai-sampai pemimpin spiritual tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut kematian Nimr sebagai martir dan Kerajaan Saudi akan menghadapi pembalasan-Nya. Tetapi, apakah Iran akan menyerang Saudi? Sepertinya, tidak.

Iran tidak mungkin melakukan aksi bodoh yang akan menimbulkan masalah besar bagi negaranya. Sikap Iran ini sama persis dengan Rusia yang tidak akam menyerang Turki secara militer. Menyerang Turki atau Saudi sama saja dengan menantang negara-negara NATO berperang..Jadi, sangat tidak mungkin jika Saudi sengaja memancing Iran untuk menyerang negaranya. .

Lantas, siapa yang dipancing Saudi?

Nimr ditahan sejak Juni 2011, jadi hampir 4,5 tahun Nimr ditahan atas tuduhan memantik perang sektarian, melakukan teror, dan melecehkan pemimpin negara-negara Teluk.

Pengaruh Nimr di antara komunitas Syiah di Saudi sebenarnya terbatas. Namun, Nimr memiliki basis dukungan yang sebagian besar merupakan anak muda di Al-Awamiyah, yang penduduknya dikenal sangat militan. Militansi pendukung Nimr inilah yang menjadi ancaman bagi Saudi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline