Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

12 Hal yang Harus Diingat Saat Menyelenggarakan Zoom

Diperbarui: 2 Desember 2020   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Charles Deluvio on Unsplash

Corona memang membuat semua orang dan negara kalang kabut. Walaupun demikian, rupanya ada hikmah yang bisa kita ambil. Salah satunya adalah dengan menikmati sosialisasi dengan orang lain atau bangsa lain melalui Zoom. 

Menurut saya, cara ini sangat bagus untuk meredam penyebaran virus Covid19. Kata Kompasiana, Zoom adalah salah satu pengejawantahan motto, "Lawan corona pakai content." Eaaaaa....

Teman-teman, saking banyaknya Zoom, sebaiknya kita memasukkan dalam kalender Zoom yang akan kita adakan dan atau ikuti supaya tidak lupa dan tidak bertabrakan antara satu Zoom dengan Zoom lainnya. Ada kesempatan untuk mengatur waktu, bukan waktu yang mengatur hari kita.

Baiklah, sekarang setelah ikut Zoom sana-sini, asyik juga, lho, mengadakan Zoom sendiri sesuai dengan bakat dan minat kita. Tertarik? Buruan, apalagi jika masih WFH. 

Yup, hikmah setelah mengadakan 14 Zooms bersama Koteka dan beberapa Zooms dengan universitas, berikut adalah hal-hal yang saya pelajari dan harus perhatikan jika ingin mengadakan Zoom:

1. Teknis yang bagus

Untuk mengadakan acara Zoom dibutuhkan perangkat yang mendukung. Aplikasi Zoom gratisan hanya bisa dipakai selama 40 menitan. Memang pada tanggal 9 Mei yang lalu manajemen Zoom memberikan pelayanan gratis tanpa batas pada 9-11 Mei 2020, demi memperingati hari Ibu, di mana banyak keluarga yang akan bisa menghubungi ibu lewat video conference tanpa batas waktu. Alias, Zoom nggak mati-mati meski nggak bayar. 

Tahu sendirilah, rasanya nggak nyaman jika memakai Zoom gratis dan harus putus sambung-putus sambung. Biasanya, peserta yang kurang sungguh-sungguh untuk cari ilmu dan sumbunya pendek, tidak akan kembali menyambungkan diri dengan Zoom walaupun informasinya ciamik. Sayang, bukan? Pesertanya lari. 

Artinya, selain pakai zoom pada tanggal gratis tersebut di atas, tentu harus berbayar demi acara Zoom yang cetar. Harganya kalau tidak salah 14,99 USD atau Rp 225.000. Nah, ini bagaimana? Ada dana, tidak? Beberapa orang atau organisasi kemudian memakai Google Hangout. 

Saya kurang tahu pengalaman dengan itu. Pernah, sih, beberapa kali ikut Google Hangout Kompasiana tahun kapan itu. Bagus juga hasilnya. Koneksi bagus. Tapi entahlah belum pernah menyelenggarakan talkshow dengan aplikasi itu.

2. Tim yang solid

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline