Karena mengadakan talkshow lewat Zoom ini butuh persiapan yang sangat banyak, harus ada sebuah tim dengan anggota yang solid untuk bekerjasama.
Misalnya ditentukan siapa yang mengurusi narsum, siapa yang cari sponsor, siapa yang mengurusi surat-menyurat (email/WhatsApp group dan lainnya), siapa yang posting di sosmed, siapa yang mengurusi hadiah, siapa yang mengurusi dokumentasi data dan gambar/video, siapa yang mengurusi e-sertifikat jika ada.
Pekerjaan segudang itu kalau dibagi pasti ringan dan tidak memberatkan salah satu anggota tim. Bersatu kita teguh, bercerai jangan sampai, kata orang Indonesia.
Kalau diborong satu orang sebenarnya bisa, tapi tidak semaksimal atau tidak seharmonis kalau dikerjakan sama-sama. Istilahnya, kata orang "Mau cepat kerjakanlah sendiri, mau kuat kerjakanlah sama-sama."
Hayo, pilih mana? Terakhir, jika keadaan genting harus ada yang bertanggung-jawab dan sigap mengeksekusi keputusan yang diambil untuk yang terbaik.
3. Cari narasumber
Mencari narasumber memang gampang-gampang susah. Kita harus punya networking yang bagus untuk mendapatkan narasumber terpercaya, dengan tema-tema aktual yang sesuai dengan visi-misi sebuah tim. Selain itu, sebagai penyelenggara harus punya alamat yang dihubungi jika ada sesuatu.
Mulai dari email hingga nomor telepon yang bisa dihubungi. Sebab, jika ada kesalahan teknis supaya bisa diatasi. Jangan lupa menjelaskan dari awal kepada narsum bahwa kegiatan Zoom bersifat kerelawanan alias tidak ada dana, atau jika ada dana, jelaskan dengan gamblang berapa yang akan diterima atau dipotong pajak dan seterusnya.
Salah satu upaya untuk menghindari kacaunya Zoom karena narasumber tidak hadir adalah dengan menghadirkan lebih dari satu speaker. Jika satunya tidak hadir, masih selamat dari speaker yang lain. Gawat kan kalau sudah waktunya, narsum belum nongol juga dan akhirnya batal karena gangguan teknis seperti sambungan internet yang byar-pet.
Jika ada narasumber yang tiba-tiba tidak bisa hadir, usahakan ada rekaman dari si narsum untuk mengobati kekecewaan peserta yang sudah merindu dari melihat poster yang disebar.
Tanyakan juga pada narsum apakah ada presentasi melalui Powerpoint atau sekedar ngomong ngobrol talkshow. Ingat, ada narsum yang pintar ngomong, ada yang tidak begitu suka berbicara dan butuh dukungan bahan-bahan presentasi (tulisan/gambar).