Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Enggak Boleh Mager Selama Training

Diperbarui: 8 September 2020   00:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Minggu lalu, saya sudah pusing dulu mendengar kabar dari kakak pembimbing Ausbildung PIA (program 3 tahun kerja sambil sekolah) bahwa hari ini akan ada training. OMG, bagaimana mungkin saya harus duduk seharian dari pukul 08.00-16.00?

Rupanya, pada hari H, hari ini saya lega sekali bahwa ternyata, ketakutan saya tidak terjadi. Selalu ada kegiatan olahraga kecil yang dipandu oleh trainer dari pusat, Muenchen. Bagaimana gambaran olahraga ringan ala Jerman tersebut? Simak cerita saya berikut ini:

Jarak kursi 1,5 meter

Namanya pandemi, semua diatur sedemikian rupa supaya tidak terjadi penyebaran virus covid19. Sampai tadi malam, berita terakhir membuat saya deg-deg duar karena tingkat kematiannya sudah ada di angka 1%. Padahal sejak awal hanya di bawah itu. Semoga badai segera berlalu.

Pagi ini, saya berangkat kerja. Lima menit sebelum pukul 8, saya memang sudah sampai di lokasi. Pergi ke toilet dan mempersiapkan alat tulis yang diperlukan.

Aih, sebuah meja penuh dengan makanan dan minuman tersedia untuk kami. Heran, sudah boleh ya, buffet?

Ya, sudah, saya ambil jus cranberry yang katanya baik untuk orang yang suka pipis. Ya ampun, rasanya kecut sekali. Muka saya jadi buruk, berlipat-lipat menahan rasanya. Untuk obat penawar, saya ambil segelas jus nanas dan segelas air putih. Yah, tadi di rumah sudah minum segelas air putih dan segelas Milo. Alamat nanti saya akan ke belakang, deh. 

OK. Semua sudah siap di tangan, saya menuju kursi. Teman-teman sudah booking kursi bagian belakang, yang depan kosong semua. Jadi ingat zaman sekolah selalu begitu, semua menggerombol di belakang. Kompasianer suka duduk di kursi bagian mana?

Saya? Supaya kelihatan dan enggak perlu pakai kacamata, saya duduk paling depan. Selain kursinya lebih nyaman, duduk di depan bisa lebih kelihatan dan terdengar dengan jelas pemaparan trainer. Mana pakai bahasa Jerman, susah deh.

Warming up

Trainer memandangi satu demi satu peserta sebelum memulai acara. Setelah itu, ia pikir kami sebaiknya memakai alas kaki yang nyaman karena kami diminta keluar gedung untuk warming up.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline