Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Berkunjung ke Monumen Perang Dunia di Polandia

Diperbarui: 17 April 2018   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

"Booom" Suriah, Jumat pagi 13 April 2018. Seratus rudal dilempar sengaja oleh Amerika Serikat dan sekutunya ke sana. Membayangkan betapa kehancuran sangat menyakitkan. Nggak hanya materi tapi nyawa taruhannya. Reruntuhan berserakan, darah berceceran di mana-mana, tangisan meraung-raung seharian, kematian menjemput, berita kehilangan di sana-sini. Kita bisa apa?

Sehari sebelumnya, TV dalam dan luar negeri menayangkan bagaimana serangan gas beracun di Suriah mengakibatkan korban yang diantaranya, anak-anak. Hidung wajah-wajah imut tak berdosa yang ditutup masker oksigen, demi menyambung nyawa.

Apakah perang dunia I dan II kurang cukup untuk memberi pelajaran pada manusia bahwa perang, apapun tujuannya sangat berdampak buruk secara lahirah dan batiniah di dunia? Belum kering air mata, belum hilang trauma dari perang sebelumnya, jangan ada perang dunia III. Oh, no. Stop it!

Monumen Westerplatte, Polandia (dok.Gana)

Monumen Westerplatte, Gdansk, Polandia

Di hari yang sama, barisan anak SD didampingi seorang guru tampak meninggalkan kami menuju ke arah pantai. 

Di sebuah rel kereta, seorang pria berbaju tentara Polandia, tengah memberitahu bagaimana kereta itu digunakan pada jaman dulu. Jungkat-jungkit tangan para lansia di sana. Ah, langkah kami terhenti, mengamati gerakan yang menarik di depan mata. 

"Mau coba?" Tanya si bapak pada saya. Kaki saya memang mendekat ketika para turis sudah turun dari kereta. Kepala melongok ke dalam kereta. Saya ingin melihat dari dekat. Ah, dasar selalu ingin tahu secara detil dan tentu ... gara-gara nggak bawa kacamata!

"Anak-anak mau?" Badan saya berbalik, mengarah pada anak-anak yang seolah malu campur takut naik kereta sama tentara.

Bagai mengucap mantra, saya motivasi mereka untuk ikut karena kesempatan emas nggak bakalan datang dua kali. Akhirnya, horeee ... semua ikut. Bapaknya juga nebeng. Dua pegang kemudi belakang dan satu pegang kemudi depan, saya motret dan bikin video. Seru. Hanya sebentar memang tetapi kenangan yang tak terlupakan. 

Naik kereta gratis (dok.Gana)

Garis pantai saksi bisu (dok.Gana)

Setelahnya, kami menuju pantai. Di garis itulah Jerman menyerang Polandia. Melepas bom pada tanggal 1 September 1939. Di garis itulah ceceran darah tentara mewarnai air laut. Pertempuran yang menyisakan mayat para tentara, berserakan di mana-mana. Sekarang? Deburan ombak, batu-batu dan pasir yang setia jadi saksi abadi. Indahnya dunia ketika damai ada di dada ini.

Puas ditampar angin pantai yang masih dingin, kami mengikuti jalan setapak menuju sisa bunker-bunker tempat menyimpan amunisi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline