Dunia media sosial Indonesia kini tengah menyoroti cuitan Sophie Corcoran di platform twitter yang bertanya namun dianggap sindiran/ngeledek oleh netizen.
Saat itu Sophie mengunggah foto kebersamaan Gianni Infantino sebagai Presiden FIFA, Zulkifli Hasan, Ketua MPR, Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau, PM Inggris Rishi SUnak dan Klaus Schwab Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia.
Dalam unggahan tersebut, ia mencuit: "Why are they all dressed the same - and like that (re: Mengapa mereka berpakaian sama dan seperti itu)," seperti yang beritakan Suara.com.
Tentu cuitan tersebut segera mendapatkan respon dari netizen Indonesia yang mendominasi respon negatif. Sebab, sindirannya seakan tidak menghargai dari pakaian yang memang khas Indonesia yakni batik.
Sejumlah warganet justru mengunggah beberapa foto Sophie yang tampak mengenakan pakaian yang sama dan pose yang sama.
Warganet lain meminta Sophie melakukan riset terlebih dahulu sambil memberikan data bahwa sejak dulu para delegasi KTT di Asia selalu tampil mengenakan pakaian adat negara tuan rumah.
Seusai menerima banyak hujatan, Sophie tampak membatasi kolom komentarnya.
Di samping itu, nama Sophie 'Corcoran' dikaitkan oleh netizen dengan penggunakan kata tersebut dalam bahasa Indonesia, pengecoran bangunan.
Mana yang Harus Disalahkan?
Siapa yang sanggup jika terkena hujatan netizen Indonesia? penulis sendiri merasa cukup mudah menemukan bagaimana respon Indonesia terhadap informasi di media sosial khususnya yang dalam kutip negatif.
Ketika sudah kena streotype, tentu akan sangat sulit lepas dari cibiran. Meskipun perlu diketahui, bahwa tidak semua yang ada di media sosial bisa kita nilai salah dan benar.