Lihat ke Halaman Asli

Pharmacy Benefits Management: Pendekatan Sistem kepada Pasien

Diperbarui: 6 Mei 2019   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi obat.(THINKSTOCKPHOTOS) | Kompas.com

Walaupun yang menjadi dasar adalah pengelolaan resep merupakan titik tolak dari Prescription Benefits Management, sesungguhnya yang menjadi sasaran utama adalah Pasien yang merupakan peningkatan kualitas kehidupan pasien dalam memberikan dengan memberikan pelayanan kesehatan berkualitas dan mudah di akses. `

Faktor utama dalam manajemen pelayanan kesehatan adalah bertolak dari sistem. Agar pendekatan sistem berjalan dengan baik, maka sistem pelayanan kesehatan tidak boleh terfragmentasi, melainkan dalam bentuk terintegrasi. Apalagi dengan penyakit kronis yang berkepanjangan, maka jika masalah yang pelik ini tidak terintegrasi, maka sistemnya bisa mencapai sasaran bahkan dapat merusak tatanan pelayanan kesehatan.

Ada beberapa komponen manajemen pelayanan kesehatan yang tidak berhasil dalam mengendalikan biaya dengan alasan-alasan seperti tidak memahami bahwa komponen pelayanan kesehatan sesungguhnya terintegrasi. Alasan lain adalah bahwa semua penyakit ditangani dengan sama walaupun tiap penyakit memiliki struktur biaya yang spesifik.

Sementara dalam banyak kasus komponen model kesehatan cenderung berlebihan dalam pencegahan. Sedangkan hasilnya terdapat dalam sistem distribusi yang tidak terkoordinasi tanpa ada kontunuitas dalam pelayanan.

Masalah-masalah terkait lainnya adalah pembayaran yang cenderung yang sangat mahal dalam ruang lingkup yang mahal pula. Juga kurangnya insentif bagi para pemberi pelayanan kesehatan untuk memahami dan melaksanakan pengobatan secara sepenuhnya dalam proses pengobatan.

Sayangnya hubungan antara dokter-pasien juga lemah dan kurang mendukung proses proses pelayanan secara maksimal. Terkadang terdapat situasi dan kondisi yang mendorong hubungan antara dokter dengan manajer menghasilkan hubungan yang tidak dikehendaki dalam memaksimalkan pelayanan kesehatan pasien.

Pelayanan kefarmasian:
Faktor lain yang penting adalah Pelayanan Kefarmasian. Di kalangan farmasis semakin tumbuh rasa percaya diri bahwa farmasis tidak sekedar menghitung pil dan memberikannya kepada pasien.

Jauh dari itu, para farmasis sadar dan semakin tumbuh kesadarannya bahwa kompetensi farmasis mampu memberikan pelayanan kepada pasien dalam ruang lingkup pelayanan kesehatan.

Walau terjadi diskusi, perdebatan, dan adu argumentasi, akhirnya para tokoh farmasi di Amerika Serikat sepakat bahwa kompetensi farmasis adalah untuk memberikan pelayanan pengobatan kepada pasien yang termasuk dalam pelayanan kesehatan terintegrasi.

Secara definisi, Pelayanan Kefarmasian disebut, bahwa pemakaian obat secara optimal pengobatan obat dilakukan oleh farmasis, yang mencakup pelayanan komprehensif untuk meningkatkan kualitas kehidupan pasien dan kesehatan. Pelayanan Kefarmasian mengedepankan jasa kognitif, terapetik obat, untuk kepentingan pasien termasuk manfaat finansial kepada pihak pembayar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline