Lihat ke Halaman Asli

Yudel Neno

Penenun Huruf

SMPK Sabar-Subur Betun Bakal Memasuki Usia Lembaga ke-66

Diperbarui: 4 November 2020   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pribadi : Tampak gerbang depan SMPK Sabar-Subur Betun

Bagi Masyarakat Malaka, Sekolah Menengah Pertama Katolik (SMPK) Sabar-Subur Betun, tidaklah asing. Sekolah yang merupakan SMP Tertua ini (berdiri sejak 1955), tgl 28 Januari 2021, bakal merayakan usianya yang ke-66. Melihat dari segi usianya, dipastikan bahwa hingga kini, telah menamatkan begitu banyak peserta didik. Tak dapat disangkal bahwa terdapat sekian tokoh terkemuka, merupakan jebolan dari SMPK Sabar-Subur.

dok.pribadi

Sekolah yang berpelindungkan Santo Thomas Aquinas ini, di tengah berbagai tantangan yang ada, kehadirannya tetap eksis. Kualitas dan karakter peserta didik, menjadi taruhan, dalam seluruh kegiatan operasional Sekolah.

dok.pribadi

SMPK Sabar-Subur kini dinahkodai oleh Rikardus Siki, S.Fil. Sebagai Kepala Sekolah, dirinya selalu berkomitmen untuk membangun lembaga pendidikan yang tercinta ini. 

Baginya, pendidikan butuh tanggung jawab, komitmen, pengorbanan dan kemauan adalah kuncinya. Sebuah lembaga pendidikan bakal mencapai kesuksesan kalau para pendidik, tenaga kependidikan dan terutama peserta didik, mau memberi diri untuk belajar.

dok.pribadi

Sekolah ini bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Liurai Malaka, yang kini diketuai oleh Rm. Yanto Bere, Pr. Fungsi kontrol dari Yayasan, dan terkhusus Ketua Yayasan, selama ini berjalan baik. Beberapa kali, Pastor Muda, Ketua Yayasan, langsung turun tangan; kontrol pagi hari, mengenakan jubah putihnya, pasca Perayaan Ekaristi harian.

dok.pribadi

Para pendidik yang ada saat ini, dominan berasal dari kalangan milenial, dengan harapan, Lembaga Pendidikan ini, mesti dibawa ke arah selalu muda setiap saat, dan tidak pernah mengalami ketuaan.

dok.pribadi

Dengan spirit Pelindung Santo Thomas Aquinas, diharapkan Lembaga Pendidikan ini, tetap bersatu, karena bersatu itu teguh, sementara bercerai itu runtuh. Hanya dalam spirit bersatu, kemudahan akan datang dari berbagai penjuru.

Penulis :
Rm. Yudel Neno, Pr

Pengasuh Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) pada SMPK Sabar-Subur Betun




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline