Lihat ke Halaman Asli

Frederikus Suni

Content Creator Tafenpah

Cintaku Semanis Gudeg Jogja

Diperbarui: 10 Maret 2021   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cintaku di kota Jogja. Foto dari Pixabay

Sambungan dari Romantika Sesaat di Kota Kediri

Jogjakarta -- Malioboro adalah salah satu destinasi yang tak bisa dilewatkan, tatkala berkunjung ke kota Jogjakarta. Dari kota Tulungagung aku memutuskan untuk melepas rasa penat di kota Jogjakarta.

Aku tak mau banyak berharap kepada Winda. Toh orangtuanya tak merestui hubungan terlarang kami. Perjalanana aku menuju kota Jogjakarta melalui jalur darat.

Sepanjang perjalanan aku menikmati indahnya persawahan warga yang terhampar dan menyambut setiap orang. Indahnya persawahan sangat memanjakan mata untuk berlama-lama menatapnya.

Sekadar aku ingin berfilsafat tentang keindahan, tapi logikaku tak bisa mengakomodirnya. Karena aku bukanlah seorang filsuf Metafisika yang bisa menginterpretasikan bagian-bagian terkecil alam kosmos (Mikroorganisme) menjadi paduan harmoni (Makroorganisme). Tapi, wajah Winda selalu terbayang dalam anganku. Aku memutuskan untuk mengibas pikiran-pikiran liar yang makin menggerogoti liburanku di kota Jogjakarta.

Kereta Api dari kota Tulungagung berhenti di stasiun Malioboro. Aku sudah berada di kota impianku. Aku bangga sekaligus terharu atas nikmatnya Sang Pencipta di kota Jogjakarta. 

Hal pertama yang aku incar di kota Jogjakarta bukanlah spot-spot menarik yang sudah biasa bertebaran di media sosial. Tapi, aku mencari makanan khas kota Jogjakarta. Hayo, jangan ngaku kalau sudah pernah ke kota Jogja, tapi tidak tahu makanan khasnya.

Gudeg Jogja adalah makanan khas yang selalu meninggalkan porsi kerinduan di manapun kita mencicipinya. Sejatinya, aku sudah terbiasa makan Gudeg Jogja di kota Malang. Tapi, porsi-porsi kerinduan yang tersisa di setiap mangkok serasa menambah rasa rindu dan ingin terus menikmatinya.

Gudeg yang terbuat dari nangka muda, bumbu yang lengkap dan santan adalah obat manjur bagi aku untuk melupakan Winda. Aku jatuh cinta dengan Gudeg Jogja. Liburan aku di kota Jogja ditemani oleh makanan khasnya. Ke manapun aku menyusuri keindahan kota Jogja, aku selalu terbayang-bayang dengan lezatnya Gudeg.

Apakah cintaku semanis Gudeg Jogja? Aku tak bisa memastikan. Karena setiap ada situasi baru, aku pasti memiliki perasaan baru dan sulit untuk ditebak. Sebab kehidupan selalu dipenuhi dengan intrik ketidakmungkinan. Lalu berakhir pada pilihan dilema bagi aku.

Malioboro menemani rasa penat aku selama Seminggu. Spot-spot-nya sulit aku lukiskan dengan kata-kata. Sama halnya aku tak bisa mengungkapkan perasaan aku, tatkala perpisahan aku dengan Winda di kota Tulungagung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline