PENDAHULUAN
Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas lari atau running menjadi tren yang digemari oleh kalangan Generasi Z (Gen Z), yaitu generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Lari bukan hanya dipandang sebagai bentuk olahraga sederhana dan murah, tetapi juga sebagai gaya hidup modern yang berhubungan dengan kesehatan, media sosial, dan identitas diri. Di era digital, Gen Z sering membagikan aktivitas lari mereka melalui platform seperti Instagram, Strava, dan TikTok, yang menjadikan kegiatan ini tidak hanya sebatas olahraga, tetapi juga sarana ekspresi dan komunitas. Fenomena ini menarik untuk dikaji karena menunjukkan bagaimana olahraga tradisional dapat berkembang menjadi budaya populer di tengah kemajuan teknologi dan media sosial.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan survei. Data diperoleh melalui kuesioner daring yang dibagikan kepada 100 responden berusia 18--25 tahun yang termasuk dalam kategori Gen Z. Pertanyaan meliputi frekuensi berlari, motivasi, durasi latihan, serta pengaruh media sosial terhadap kebiasaan berlari. Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase dan rata-rata dari setiap indikator yang diteliti.
HASIL PEMBAHASAN
Hasil survei menunjukkan bahwa 68% responden rutin melakukan aktivitas lari minimal dua kali seminggu. Sebagian besar (75%) mengaku motivasi utama mereka adalah menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, sementara 45% lainnya menyatakan bahwa mereka termotivasi oleh konten media sosial yang menampilkan gaya hidup sehat.
Selain itu, sebanyak 52% responden menggunakan aplikasi seperti Strava atau Nike Run Club untuk mencatat jarak dan waktu tempuh. Hal ini menandakan bahwa teknologi berperan besar dalam membentuk pola kebiasaan olahraga Gen Z. Kegiatan lari juga sering dikaitkan dengan self-improvement dan stress release, di mana 63% responden menyatakan lari membantu mengurangi stres akibat aktivitas akademik atau pekerjaan.
Fenomena ini memperlihatkan bahwa hobi lari bagi Gen Z bukan hanya soal olahraga fisik, tetapi juga bentuk eksistensi diri dan bagian dari digital lifestyle. Lari menjadi sarana untuk menunjukkan produktivitas, kesehatan mental, dan gaya hidup positif yang sesuai dengan nilai-nilai generasi ini aktif, sadar kesehatan, dan terhubung secara digital.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa lari merupakan hobi yang populer di kalangan Gen Z karena mudah dilakukan, bermanfaat bagi kesehatan, serta memiliki nilai sosial dan digital. Media sosial memainkan peran penting dalam mempopulerkan tren ini, sekaligus memotivasi generasi muda untuk tetap aktif. Dengan demikian, aktivitas lari bukan hanya olahraga, tetapi juga fenomena sosial yang mencerminkan karakteristik dan nilai-nilai khas Generasi Z.
DAFTAR PUSTAKA