Lihat ke Halaman Asli

Fitri Manalu

TERVERIFIKASI

Best Fiction (2016)

Ketika Non Tunai Menjadi Pilihan Utama dalam Bertransaksi

Diperbarui: 25 November 2016   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stand Bank Indonesia pada Acara Roadshow BI Goes to Campus di USU-Medan (dokpri)

Pernahkah Anda kehabisan pulsa saat berada di tengah-tengah perjalanan? Kebetulan, saya pernah mengalaminya. Kala itu saya sedang melakukan perjalanan tugas ke luar kota. Tiba-tiba, saya teringat bahwa saya telah meninggalkan sebuah dokumen penting. Ketika mengecek sisa pulsa di ponsel, sisa pulsa ternyata tidak mencukupi untuk melakukan panggilan. Parahnya, sinyal internet juga sedang tidak bersahabat. Untunglah, fitur SMS banking tersedia di ponsel saya sehingga saya dapat melakukan pengisian pulsa. Segera saja saya hubungi rekan kerja agar dokumen yang tertinggal dapat segera dikirimkan.

Pembelian Pulsa dengan Menggunakan SMS Banking (dokpri)

Pengalaman saya di atas hanyalah salah satu dari manfaat transaksi non tunai dengan menggunakan layanan SMS banking. Pada saat ini, ragam transaksi sudah dapat dilakukan dengan fitur tersebut, antara lain: cek saldo, membayar berbagai tagihan, dan pemindahan dana (transfer) untuk berbagai kebutuhan. SMS banking juga menjadi solusi bagi mereka yang sedang berada di daerah dengan koneksi internet terbatas di mana transaksi dengan menggunakan internet banking tidak dimungkinkan. Tidak perlu mencari-cari ATM, menunggu giliran sesuai nomor urut antrean di bank, atau membeli tiket pesawat di travel. 

Cukup dengan menekan sejumlah nomor di ponsel, maka konfirmasi berupa pesan masuk atau email akan menunjukkan berhasil atau tidaknya transaksi dilakukan. Intinya, transaksi lewat SMS banking sangat menguntungkan bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi karena transaksi dapat dilakukan kapan pun dan di mana saja secara mudah, cepat, praktis, aman dan lebih ramah lingkungan. Dengan melakukan transaksi non tunai via SMS banking, otomatis akan mengurangi penggunaan kertas seperti slip setoran, slip transfer, print out, tiket, dan lain-lain.

Pembayaran Tiket Pesawat dengan SMS Banking (kiri) & E-tiket yang Dikirim Via Email (dokpri)

BI dan Gerakan Non Tunai
Sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia berperan menetapkan dan menjaga serta melaksanakan kebijakan terkait dengan Sistem Pembayaran Nasional (SPN). Sistem pembayaran meliputi pembayaran tunai dan non tunai. Sistem pembayaran tunai meliputi layanan penyediaan uang kartal, yaitu uang kertas dan uang logam. Selanjutnya, non tunai merupakan fasilitas Bank Sentral untuk memperlancar seluruh transaksi giralisasi dan berbagai perkembangan instrumen alat pembayaran yang digunakan dalam memperlancar seluruh jenis transfer dana dan perkembangan alat pembayaran non tunai lainnya yang berkembang sejalan dengan perkembangan zaman.

Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 14 Agustus 2014, merupakan bagian dalam rangka memperingati HUT ke-69 RI dan dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non tunai (Less Cash Society/LCS), khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya. Mengapa? Karena berkurangnya penggunaan uang tunai akan menurunkan jumlah pencetakan uang tunai yang berarti akan menghemat anggaran pencetakan uang. Selanjutnya, penurunan penggunaan uang tunai juga dapat mengurangi peredaran uang palsu.

Provider Telekomunikasi Turut Berpartisipasi dalam Gerakan Nasional Non Tunai (dokpri)

Penggunaan uang kas dalam jumlah besar secara jangka panjang akan membebani perekonomian, terutama tingginya biaya cash handling dan rendahnya velocity of money. Bukan itu saja, inefisiensi waktu dan ketidakpraktisan dalam bertransaksi dengan uang tunai juga menjadi alasan mengapa GNNT menjadi sangat penting untuk terus disosialisasikan di tengah-tengah masyarakat.

Ragam Transaksi Non Tunai dan Manfaatnya
Seiring kemajuan teknologi digital yang salah satunya ditandai dengan meningkatnya penggunaan smartphone khususnya di kalangan generasi muda, maka semakin terbuka peluang untuk meningkatkan penggunaan non tunai dalam segala transaksi. Transaksi non tunai sendiri memiliki tiga bentuk, yaitu paper based (contohnya cek dan bilyet giro), card based (contohnya kartu kredit, ATM dan debit), dan electronic based (contohnya e-money). Sementara berdasarkan jenis, dapat dibedakan menjadi

1. Kartu Kredit
Kartu Kredit merupakan alat pembayaran yang memiliki prinsip “buy now pay later”, di mana pada saat transaksi kewajiban pemegang kartu ditalangi terlebih dahulu oleh penerbit kartu kredit. Pemegang kartu dapat melunasi pembayaran berdasarkan waktu yang disepakati antara pemegang kartu dan penerbit. Saat ini fasilitas yang ditawarkan bagi pengguna kartu kredit sangat beragam, mulai dari diskon di merchant, point rewards yang dapat digunakan untuk berbelanja, sampai dengan pembelian barang dengan bunga cicilan 0%. Pengurusan kartu kredit kini lebih mudah selama bisa memenuhi persyaratan, selain itu banyak keuntungan yang ditawarkan. Selain itu, semua transaksi tercatat sehingga dapat dicek oleh penggunanya.

2. Kartu ATM/Debit
Kartu ATM akan dapat diperoleh saat membuka tabungan dan menyimpan uang di sebuah bank. Kartu ini akan mempermudah untuk melakukan transaksi tanpa harus berurusan dengan teller bank. Kartu ATM bisa digunakan untuk menarik uang, mentransfer atau men-debit langsung dari rekening ketika berbelanja. Penggunaan kartu ini biasanya dilakukan di gerai ATM atau pun merchant. Hingga saat ini, kartu pembayaran yang paling diminati oleh masyarakat adalah kartu ATM/Debit.

Kartu ATM dan Debit (dokpri)

3. Cek dan Bilyet Giro
Cek dan Bilyet Giro (BG) merupakan alat pembayaran paling lama yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Cek telah diatur dalam KUHD, sementara BG pertama kali diatur tahun 1972 dalam Surat Edaran Bank Indonesia. Penggunaan Cek dan BG untuk pembayaran umumnya dilakukan oleh pelaku usaha dalam mendukung kelancaran transaksi bisnisnya. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan nasabah individu menggunakan cek dan BG dalam melakukan pembayaran.

4. E-Money (Prabayar)
Di tahun-tahun terakhir, inovasi pada instrumen pembayaran elektronis dengan menggunakan kartu telah berkembang menjadi bentuk yang lebih praktis. Saat ini di Indonesia sedang berkembang suatu instrumen pembayaran yang dikenal dengan uang elektronik yang juga ditujukan untuk pembayaran. Kartu elektronik sendiri dapat digunakan untuk pembayaran di tol, food and beverage, minimarket, supermarket, hypermarket, SPBU, parkir, toko buku, tempat rekreasi, transportasi umum (Transjakarta, Commuter Line Jabodetabek dan Trans Jogja) dan banyak lagi jenis merchant lainnya. Kartu elektronik (e-money) dapat diperoleh di mana saja tanpa harus menyerahkan kartu identitas. Cukup dengan mengisi sejumlah uang, kartu dapat digunakan untuk bertransaksi atau berpergian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline