Lihat ke Halaman Asli

Kurangnya Rasa Peka di Kalangan Masyarakat Saat Ini

Diperbarui: 30 Januari 2018   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rangsangan dari diri sendiri maupun dari lingkungan terkadang jarang bisa kita rasakan atau bisa jadi jarang kita berikan. Teringat kasus meninggalnya seorang mahasiswi ITB di kosan, dan ketika di temukan sudah dalam keadaan busuuk dan diperkirakan sudah meninggal 2-3 hari. Beberapa komentar memang membandingkan antara lingkungan kosan jaman dulu dengan jaman sekarang. Bisa jadi itu benar, bahwa lingkungan itu berpengaruh.

Dulu waktu saya s1, sering sekali menyapa tetangga kosan bahkan main berjam berjam atau tidur di kamar teman kosan. untuk teman sekosan, ada yang beda usia ataupun sepantaran. Kami sering bercerita dan bergosip. Jadi bisa disimpulkan saya punya teman di beberapa lingkungan yaitu lingkungan kampus, organisasi, kosan, mengaji, kerja dan lainnya. punya teman banyak bahkan sahabat adalah nilai plus yang membuat saya semakin giat berkomunikasi dalam mengutarakan pendapat maupun kondisi bahkan ketika satu hari saja tidak saling berbalas pesan bisa di terror di hp, atau jika dikosan, satu hari saja tidak bertemu, pasti penasaran teman kita dimana. Namun mungkin akan berbeda nuansa jika beda orang dan level kesibukannya.

Inilah yang harus kita perbaiki di era sekarang, kepekaan yang kadang kurang terasah, masih banyak bukti juga, seperti kasus orang yang memvideokan orang kecelakan, atau  sedang berkelahi, ada baiknya kita merespon apa yang diperlukan orang disekitar kita, menolongnya terlebih dahulu atau meminta pertolongan kepada pihak yang berwenang. Bukan maksut saya menyalahkan seratus persen tindakan tersebut, mungkin memvideokan orang yang sedang berjualan  untuk mempromosikan jualan akan lebih bermanfaat ketimbang memvideokan untuk hal hal yang memang tidak sepatutnya.

Dengan diri sendiripun harus diasah, ketika kita lagi drop karena kerjaan numpuk, ada baiknya rehat sebentar agar kembali fresh dan bisa beraktifitas kembali. Kita semua sebenarnya paham akan kebutuhan dasar diri kita sendiri dan orang lain. Maka, sikap empati ataupun simpati bisa lahir sendiri ketika kita sudah terbiasa tanggap terhadap lingkupan sekitar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline