Lihat ke Halaman Asli

Goblok di Jalan Raya itu Biasa

Diperbarui: 24 Januari 2018   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernahkah anda dipanggil goblok di jalan raya?

Atau mungkin kamu yang mengeluarkan kata goblok buat orang lain?

Saya pernah di panggil goblok di jalan raya, karena panggilan itu tidak menyeleksi orang yang hanya berkendara motor atau mobil namun pesepeda dan pejalan kaki bisa kena hal semacam itu.

Pagi tadi saya mengalaminya lagi, tapi sebutan itu bukan diarahkan ke saya namun orang yang menerobos  lampu merah, padahal pengendara lainnya berhenti. Sebenarnya itu sudah biasanya terjadi di kota besar, ketika lampu merah, pejalan kaki hanya satu dua orang, ada celah untuk meneruskan perjalanan. 

Namun hal itu tetap mengganggu pejalan kaki lain. Tadi saja, pengendara motor yang membonceng anak beserta istrinya di tegur sama bapak bapak yang ketika itu hampIr menabraknya. Pengendara itu berhenti sebentar, namun ternyata teguran itu tak digubris, dan si pengendara itu melaju terus yang akhirnya membuat bapak bapak pejalan kaki tersebut memaki pengendara tersebut.

Pada dasarnya panggilan itu, hanya untuk meluapkan kekesalan ketika orang lain menyerobot atau melanggar peraturan atau kalau kita bisa berbaik sangka, hal tersebut adalah salah satu bentuk kepedulian orang lain terhadap kita, namun bisa jadi, orang yang kita maki tidak merasa melanggar dan melenggang begitu saja.

Kita tenggok hal yang sebenarnya sudah diatur oleh negara, ketika kita tes SIM (Surat Izin Mengemudi), ada beberapa tes disitu dimana kita di latih untuk menyadari siapakah yang harus diprioritaskan ketika berkendara. 

Ketika sedang menyebrang, maka prioritaskan yang pejalan kaki. Ketika ada kereta api yang mau lewat maka prioritaskan untuk melaju lebih dulu. Semua ada aturan mainnya, jika tak patuh, tak hanya panggilan goblok saja yang akan kamu sandang namun bisa jadi nyawa orang lain atau nyawa kamu sendiri menjadi pertaruhannya. 

Jadi, jalan raya itu milik kita bersama, saling menghormatilah dengan skala prioritas berkendara dan jangan lupa sebelum berkendara sebaiknya berdoa, karena bisa jadi kita sudah hati-hati tapi orang lain kurang berhati hati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline