Lihat ke Halaman Asli

Blokade Arab Saudi atas Yaman Tidak Seramai Israel-Palestina. Mengapa?

Diperbarui: 17 November 2017   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Blokade

Beberapa minggu ini koalisi Arab Saudi melakukan blokade atas Yaman. Blokade ini dilakukan atas respon rudal yang ditembakan oleh Yaman yang hampir menghantam Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Arab saudi 4 November 2017 lalu, untungnya rudal ini berhasi dicegat di udara. Rudal yang ditembakan tersebut diklaim milik kelompok Houthi, serangan tersebut sebagai aksi balasan atas operasi militer  Saudi yang menewaskan warga sipil di negara dengan Ibu Kota Sana'a, Yaman yang saat ini menduduki dan mengendalikan pemerintah Yaman. 

Dikutip dari antaranews, pada 2016, koalisi tersebut bertanggung jawab atas 683 korban anak-anak  dan 38 serangan terverifikasi di sekolah dan rumah sakit menurut laporan  PBB. Oleh karena itu koalisi pimpinan Arab Saudi yang bertempur di Yaman pada Kamis masuk  dalam daftar hitam PBB karena membunuh dan melukai anak-anak, memicu  seruan baru dari kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk meningkatkan  tekanan pada Riyadh terkait konflik tersebut. Namun, hal ini tidak seramai konflik antara Israel - Palestina

Ilustrasi Aksi Bela Palestina

Berbeda dengan aksi blokade yang dilakukan Koalisi Arab saudi atas Yaman. Blokade Israel di jalur gaza banyak menimbulkan sentimen dari masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat muslim. Aksi-aksi menolak kebiadaban Israel begitu marak diberbagai daerah. Lalu, mengapa Blokade Arab Saudi atas Yaman tidak seramai aksi-aksi bela palestina, padahal kalau boleh dibilang keduanya sama-sama kasus kemanusiaan dan sama-sama membuat penderitaan bagi rakyat palestina maupun Yaman. Apakah karena dua negara yang berkonflik merupakan sama-sama negara Islam atau karena Negara Arab Saudi yang menjadi "kiblat" umat Islam Indonesia? Pendapatmu?



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline