Ramadan, bulan suci penuh berkah, sering jadi alasan untuk segala macam tantangan self-growth. Puasa makanan? Sudah. Puasa marah-marah? Lagi diusahakan.
Tapi pernah kepikiran nggak untuk mencoba tantangan lain yang nggak kalah mulia:
"Diet sampah?"
Yup, nggak cuma perut kamu yang harus dikontrol selama Ramadan, tapi juga tong sampah di rumah kita.
Coba hitung, berapa banyak plastik sekali pakai dan sisa makanan yang kita hasilkan hanya dalam seminggu Ramadan?
Dari sendok plastik di acara buka puasa bersama, sampai nasi sisa yang terlalu ambisius diambil pas sahur, semuanya berakhir di tempat sampah tanpa ampun.
Kalau terus-terusan begini, Ramadan yang seharusnya jadi bulan penuh berkah malah bikin bumi kita makin sesak. Maka dari itu, mari kita mulai diet sampah!
Puasa Plastik Sekali Pakai
Musuh besar pertama dalam diet sampah adalah plastik sekali pakai.
Kalau Ramadan punya wajah lain, dia mungkin berbentuk sendok plastik yang patah saat nyendok es buah. Skenarionya begini:
Kamu datang ke acara buka bersama, bawa kotak makanan super besar, pakai plastik kresek dari kaki sampai kepala.