Lihat ke Halaman Asli

Fingga Martin

Penyair Jalan

Satu Keping yang Hilang

Diperbarui: 27 Mei 2019   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Pixabay

Aku lahir di antara hubungan mimpi buruk dengan realitas.

Namun kemudian sekeping hatiku hilang tak berbekas.

Entah di mana terakhir kalinya kepingan-kepingan itu membias.

Aku hanya merasakan asing akan deru hati yang tak bebas.

Kini hanya menjadi sepenggal diri tanpa kisah cinta,

dan cerita lawas Sidney Sheldon---perihal banteng-banteng yang buas.


Tidak! Tidak! Tidak!

Aku bukan satu di antara mereka yang menyeru nama Yudas.

Tapi aku yakin,

Secepatnya akan kutemukan kembali kepingan itu.

Lalu kubiarkan terlempar ke dalam kotak logam,

Dan menguncinya rapat-rapat ketika malam menjelang.


Sebisa mungkin aku menggunakan hati itu sesuai takaran.

Supaya aku dapat merasakan iba saat mendengar keresahan penguasa.

Supaya aku dapat menyumbang air mata saat berbagai krisis melanda.

Serta supaya dapat kembali berkomunikasi dengan kekasih setia.

Oh... bagian ini tidak!

Kekasih setia?!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline