Mohon tunggu...
Fingga Martin
Fingga Martin Mohon Tunggu... Penulis - Penyair Jalan

CP: fingga.martin86@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Satu Keping yang Hilang

27 Mei 2019   11:23 Diperbarui: 27 Mei 2019   11:27 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku lahir di antara hubungan mimpi buruk dengan realitas.

Namun kemudian sekeping hatiku hilang tak berbekas.

Entah di mana terakhir kalinya kepingan-kepingan itu membias.

Aku hanya merasakan asing akan deru hati yang tak bebas.

Kini hanya menjadi sepenggal diri tanpa kisah cinta,

dan cerita lawas Sidney Sheldon---perihal banteng-banteng yang buas.


Tidak! Tidak! Tidak!

Aku bukan satu di antara mereka yang menyeru nama Yudas.

Tapi aku yakin,

Secepatnya akan kutemukan kembali kepingan itu.

Lalu kubiarkan terlempar ke dalam kotak logam,

Dan menguncinya rapat-rapat ketika malam menjelang.


Sebisa mungkin aku menggunakan hati itu sesuai takaran.

Supaya aku dapat merasakan iba saat mendengar keresahan penguasa.

Supaya aku dapat menyumbang air mata saat berbagai krisis melanda.

Serta supaya dapat kembali berkomunikasi dengan kekasih setia.

Oh... bagian ini tidak!

Kekasih setia?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun