Lihat ke Halaman Asli

Fikri Yaldi

Mahasiswa

Rangkuman Materi

Diperbarui: 18 Desember 2023   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karuniaNya sehingga tugas yang di berikan dapat selesai. Tugas ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah dari Bapak Muh. Zainuddin Baddolahi, S.Sos,.M.Si.

- Materi I => Dr. Rismawati, S.Sos,. MA.

Mempelajari antropologi agama yaitu bagaimana gagasan, sikap, dan perilaku manusia berhubungan dengan yang tak kasat mata. Dalam antropologi agama, ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penetlitinanya diantaranya sudut pandang sejarah, serta sudut pandang pengajaran normatif, deskriptif, atau empiris, adalah beberapa metodologi kajian yang tersedia dalam bidang antropologi agama. Berikut ini penjelasan mengenai keempat metode tersebut yang saling berkaitan satu sama lain dan saling menyempurnakan:

1. Metode Historis
    Metode sejarah ini berupaya menelusuri bagaimana masyarakat berpikir dan bertindak dalam kaitannya dengan agama dengan latar belakang sejarah, yaitu sejarah bagaimana kebudayaan dan agama berkembang sejak manusia sederhana hingga saat ini, ketika praktik keagamaannya berkembang. Misalnya, gagasan manusia tentang paranormal dan kepercayaan akan kehadiran dewa, roh, dan ketuhanan berasal dari konteks sejarah.

2. Metode Normatif
     Metode normatif dalam kajian antropologi agama adalah mempelajari norma-norma (aturan, patokan, dan literatur suci agama) serta perilaku adat tradisional yang masih berlaku baik dalam hubungan manusia dengan dunia gaib maupun hubungan antar manusia yang bersumber dan berdasarkan ajaran masing-masing agama.

     Dengan menggunakan metode ini dalam kaitannya dengan hal-hal gaib atau juga hubungan antar manusia sesuai dengan kaidah agama dan juga adanya perluasan dan perbedaan penafsiran dari kelompok pemeluk agama yang bersangkutan.

3. Metode Deskriptif
    Metode dalam kajian antropologi agama ini berusaha mencatat, mendeskripsikan, menguraikan, melaporkan tentang pemikiran, sikap dan tingkah laku manusia yang berkaitan dengan agama dalam realitas yang explisit. Dalam menggunakan metode ini, ajaran agama yang eksplisit mencakup kitab suci dan ajaran agama yang dikesampingkan. Titik perhatian utamanya diarahkan pada fakta dan berbagai peristiwa yang sebenarnya terjadi di masyarakat.

4. Metode Empiris
     Metode dalam antropologi agama ini mempelajari pemikiran, sikap, dan perilaku keagamaan manusia yang ditemukan dari pengalaman dan kenyataan di lapangan, yang artinya benar-benar berlaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dengan memusatkan perhatian pada kasus-kasus peristiwa tertentu (metode kasus).

Dalam ilmu antropologi agama terdapat beberapa teori asal usul agama menurut para ahli antara lain Teori Taylor, Teori March, Teori Frazer dan juga Teori Schmidt.

1. Burnett Edward Tylor
     Definisi agama yang ditawarkan Taylor adalah “Kepercayaan pada sesuatu yang spiritual” (Tylor 1817). Tylor mengklaim bahwa karena definisi ini lugas, mudah dipahami, dan komprehensif, maka definisi ini tepat dan menawarkan manfaat tersendiri.

2. Robert Ranulph Marett
Memperbaruhi teori animisme Tylor dengan memasukkan gagasan agama. Marret berkonsentrasi pada antropologi agama, menjelaskan kepada Tylor asal usul agama secara evolusioner.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline