Lihat ke Halaman Asli

Mengubah Limbah Industri Tahu Aci Menjadi Nugget Sehat dan Bergizi

Diperbarui: 20 Februari 2020   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1

Lebaksiu, Tegal -- Minggu (19/1). Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 Tahun 2020 yang dibina oleh drh. Siti Susanti Ph. D., Amni Zarkasyi Rahman, S.AP., M.Si., dan Ir. Gentur Handoyo, M.Si selaku dosen pembimbing lapangan melakukan pelatihan pembuatan Nugget Ayam dengan memanfaatkan Ampas Tahu limbah dari Industri Tahu Aci di daerah Kecamatan Lebaksiu, Tegal.

Masyarakat di beberapa desa Kecamatan Lebaksiu berprofesi sebagai pengrajin tahu yang menghasilkan limbah berupa ampas tahu yang umumnya hanya digunakan sebagai bahan pembuatan gembus dan pakan ternak, sehingga nilai jualnya masih rendah. Namun kandungan gizi dari ampas tahu cukuplah tinggi. Sehingga ampas tahu ini dijadikan bahan substitusi dalam produk nugget ayam.

Nugget ayam menjadi pilihan produk yang sangat inovatif karena nugget ayam memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan dengan memanfaatkan ampas tahu akan meningkatkan nilai jual ampas tahu yang awalnya hanya limbah menjadi produk bernilai ekonomis, enak dan bergizi. Bahan-bahan pembuatan nugget ayam ini meliputi daging ayam 125gr, ampas tahu 125gr, tepung tapioka 15gr, susu skim 15gr, bawang putih 3 siung, garam sdt, gula sdt, merica bubuk sejumput, penyedap rasa sdt, 1 butir telur, dan tepung panir.  

Pelatihan pembuatan nugget ayam sustitusi ampas tahu dilaksanakan pada hari Minggu, 19 Januari 2020 di Balai Kecamatan Lebaksiu. Acara dihadiri sekitar 30 orang warga Kecamatan Lebaksiu. Acara ini dimulai pada pukul 09.00 -- 12.00 WIB meliputi pengenalan bahan, pembuatan, dan pengemasan produk nugget. Acara berjalan lancar dan disambut antusias oleh ibu-ibu Kecamatan Lebaksiu.

Dok. Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat mengurangi limbah ampas tahu kecamatan Lebaksiu dan menjaga lingkungan yang bersih, memberikan alternatif gizi sebagai sumber protein yang bermanfaat bagi tubuh, meningkatkan nilai jual pangan lokal, inovasi produk pangan berbahan ampas tahu dan daging, pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan kelompok usaha, meningkatkan pendapatan bagi warga sekitar, serta meningkatkan ketrampilan masyarakat yang mampu bersaing



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline