Lihat ke Halaman Asli

Fikri Ihsan Hasri Rangkuti

Hidup Bebas itu indah

Kritik Kelas Borjuasi terhadap Kawasan Ekonomi Morowali yang Lepas dari Pengawasan ESDM

Diperbarui: 29 Februari 2024   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kawasan Ekonomi Morowali (KEM) yang lepas dari pengawasan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menjadi perdebatan hangat, terutama di kalangan kelompok borjuasi. Meskipun di satu sisi, langkah ini dianggap sebagai inovasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, namun banyak pihak merasa khawatir dengan konsekuensi jangka panjangnya.

Pertama-tama, kelompok borjuasi menyoroti bahwa langkah ini bisa membuka celah bagi penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi di dalam pengelolaan sumber daya alam. Dengan melepaskan pengawasan ESDM, potensi eksploitasi sumber daya alam secara tidak bertanggung jawab menjadi nyata. Hal ini dapat merugikan negara secara keseluruhan dan meningkatkan kesenjangan ekonomi antara pemerintah daerah dan rakyat.

Kedua, kekhawatiran muncul terkait dengan dampak lingkungan yang mungkin timbul akibat ekspansi industri tanpa pengawasan yang memadai. Kawasan Morowali dikenal dengan keindahan alamnya yang masih alami. Namun, dengan lepasnya kendali ESDM, banyak yang merasa takut bahwa eksploitasi industri akan mengancam kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.

Selain itu, kelompok borjuasi juga menyoroti bahwa keputusan ini dapat mengganggu stabilitas investasi jangka panjang. Investor seringkali mencari kepastian hukum dan regulasi yang konsisten dalam berinvestasi. Dengan perubahan status pengawasan, investor mungkin merasa was-was dan menunda atau bahkan membatalkan rencana investasi mereka di Kawasan Ekonomi Morowali.

Dalam kesimpulannya, keputusan untuk melepaskan Kawasan Ekonomi Morowali dari pengawasan ESDM memang memiliki potensi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, perlu ada keseimbangan yang baik antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan serta kepentingan jangka panjang masyarakat. Langkah ini harus diawasi secara ketat dan transparan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan, kerusakan lingkungan, dan ketidakpastian investasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline