Lihat ke Halaman Asli

Fika RachmaniarEfriani

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Undip Ajari Cara Mudah Mengolah Sampah di Rumah

Diperbarui: 7 Agustus 2020   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan Kompos Dengan Metode Takakura (dokpri)

Awirarangan (7/8). Sebagian besar masyarakat di sekitar kita membuang sampah begitu saja tanpa berfikir untuk mengolahnya. Padahal tanpa kita sadari sampah tersebut jika kita olah terlebih dahulu dapat menghasilkan suatu produk baru yang dapat kita gunakan sendiri bahkan dapat bernilai ekonomi. Selain itu dengan mengolah sampah sendiri dirumah, kita sudah ikut berkontribusi menyelamatkan lingkungan dari dampak negatif sampah.

"Sampah domestik ini biasanya dibuang percuma, padahal tanpa kita sadari sampah domestik atau rumah tangga ini masih memiliki nilai ekonomis", kata mahasiswa KKN Undip 2020, Fika Rachmaniar Efriani, Jumat (24/7/2020).

Dia menjelaskan bahwa sampah rumah tangga ini dapat diolah menjadi berbagai macam produk yang bermanfaat yaitu diantaranya kompos dan ecobrick. Cara pembuatan kedua produk tersebut sangat mudah sehingga cocok untuk diterapkan dalam skala rumah tangga.

Oleh karena itu dibuatlah suatu pelatihan kepada warga RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan mengenai pemanfaatan sampah rumah tangga dengan membuat kompos dan ecobrick. Pembuatan kompos bertujuan untuk mengolah sampah rumah tangga jenis organik.

Metode yang digunakan yaitu metode Takakura. Metode ini dipilih karena tidak membutuhkan lahan yang luas dan tidak menghasilkan bau busuk yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari dirumah. Pelatihan pembuatan kompos dengan metode Takakura ini ditujukan untuk seluruh warga RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan.

Sedangkan pembuatan ecobrick bertujuan untuk mengolah sampah rumah tangga jenis anorganik yaitu dengan memanfaatkan botol plastik bekas dan kantong plastik bekas. Pelatihan pembuatan ecobrick ditujukan untuk anak-anak usia 5-12 tahun di RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan.

Berhubung pelatihan ini dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19, pelatihan dilakukan secara dalam jaringan (daring) yaitu dengan cara membuat video tutorial yang kemudian diupload ke youtube dan linknya disebar kepada warga RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan.

Pembuatan Video Pembelajaran Ecobrick (dokpri)

Walaupun pelatihan hanya dilakukan secara daring, warga RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan antusias dengan pelatihan ini hal ini seperti yang dikatakan Fitria warga RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan pada hari Kamis (23/07/2020) "Pelatihan pembuatan kompos ini sangat inspiratif, metode yang diajarkan sangat mudah dan cocok sekali untuk kami yang ingin membuat kompos tapi tinggal di pemukiman padat penduduk dan pelatihan ecobrick nya pun bagus bisa banget diterapkan untuk anak-anak belajar memanfaatkan sampah dirumah".

Selain mengurangi timbulan sampah rumah tangga di RT 06/RW 01 Kelurahan Awirarangan. Pelatihan pembuatan kompos ini juga bertujuan untuk merbantu dalam kegiatan urban farming karena dengan membuat kompos sendiri tentunya bisa lebih menghemat biaya dan suatu saat bisa dikembangkan pupuk kompos ini untuk wirausaha dan lain-lain.

Selain itu, pelatihan ecobrick juga diharapkan dapat mengispirasi orang tua yang memiliki anak berumur 5-12 tahun dalam membuat suasana belajar baru dirumah agar anak tidak mudah bosan belajar di rumah.

Selain itu anak-anak menjadi lebih teredukasi lagi mengenai pembelajaran lingkungan hidup dengan memanfaatkan barang bekas yang ada disekitar mereka dan dapat meningkatkan kreatifitas anak untuk berkreasi karena ecobrick ini dapat dibuat berbagai macam bangunan, furniture, karya seni dan lain-lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline