Lihat ke Halaman Asli

β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜…

TERVERIFIKASI

Anti Fraud Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

Kriminal Terorganisir Asal Afrika Beraksi di Seluruh Dunia, Waspadalah!

Diperbarui: 4 Januari 2023 Β  00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Freepik)

Kriminal terorganisir ini beraksi di seluruh dunia dengan 1001 modus penipuan online termasuk romance scam yang sangat banyak korbannya. Bisnis haram ini sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya.

Scammer Afrika ini ada yang dari Nigeria, Ghana, Benin dan Kameron. Di Nigeria para pelaku disebut Yahoo Yahoo, sedang di Ghana disebut Sakawa.

FB nigeriayouthmovemen

Foto di atas adalah scammers pemula yang masih belajar. Biasanya ada scammer-scammer senior yang melatih Β bagaimana cara mencari mangsa. Mereka yang masih junior belum merantau ke negara lain untuk melanjutkan aksinya.

Jika sudah sukses, banyak di antara mereka yang pindah beroperasi ke negara lain. Biasanya mereka datang ke negara-negara seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam dengan visa bisnis atau student visa. Ada juga yang sudah menetap di Amerika dan Eropa.Β 

Sindikat scammer Afrika ini selalu hidup berkelompok. Di Malaysia khususnya daerah Puchong komplotan ini bergaya hidup mewah. HP dan laptop model terbaru, jam tangan mahal, berkalung emas segede kapal. Bahkan ada yang memiliki mobil sport. Tak lupa penghasilan yang mereka dapat dari hasil tipu sana tipu sini, dikirim juga ke keluarganya di Afrika.

Di Indonesia ini scammer asal Afrika mulai berdatangan pada tahun 2002. Dari hanya mampu menyewa komputer di warnet dan sewa kamar di motel satu kamar 4 orang, kini hidup mereka semakin sukses. Mereka bisa sewa apartemen, punya mobil dan barang barang mahal. Ada yang menikah dengan wanita Indonesia, ada juga yang sekedar hidup bersama.

Di negara manapun scammer Afrika beraksi, selalu dibantu oleh orang-orang lokal. Saya menyebut mereka budak-budak scammers, yang menikmati komisi dari pelaku utama.

Banyak juga yang awalnya hanya menjadi kaki tangan akhirnya menjadi pelaku. Mungkin uangnya jauh lebih besar dari pada sekadar komisi.

Perlu diketahui sindikat ini tak pernah menggunakan akun bank mereka sendiri. Biasanya yang diminta langsung kepada korbannya adalah Itune Card.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline