Lihat ke Halaman Asli

Fery Setiawan drg MSi

Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kota Kediri Jawa Timur Indonesia

Gigi yang Hilang Bisa Dicari, Tapi Identitas yang Hilang Bisa Fatal

Diperbarui: 1 Agustus 2025   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Identitas yang ada di dalam Gigi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

"Gigi saya copot, Prof. Tapi saya masih bisa makan."
Kalimat itu sering saya dengar. Lalu saya senyum tipis, sambil membatin,

"Bisa makan itu baik. Tapi bisakah kamu dikenali kalau suatu hari kamu ditemukan tanpa KTP?"

Itulah mengapa tulisan ini dibuat. Bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk menyadarkan:
gigi punya nilai identifikasi yang tidak bisa digantikan oleh plastik bernama KTP atau barcode di e-KTP.

Gigi Itu Personal, dan Tertulis

Di dunia forensik, kita punya satu "buku harian" biologis yang tidak bisa dipalsukan:

odontogram alias rekam status gigi.

Gigi kita mencatat riwayat tambalan, pencabutan, malposisi, bahkan luka atau trauma yang pernah kita alami di masa lalu. Dan semua itu bisa dibaca, bahkan bertahun-tahun setelah kematian.

Kalau kamu pernah cabut gigi di puskesmas, pernah tambal karies di klinik, atau bahkan hanya sekadar kontrol ortodonti, seharusnya semuanya tercatat. Jika tidak? Maka itu bukan cuma kelalaian medis, tapi kekosongan identitas yang bisa berakibat fatal dalam konteks forensik.

Identitas Bukan Cuma Nama

Di banyak kasus bencana, identifikasi korban tidak bisa mengandalkan wajah, sidik jari, apalagi kartu identitas. Semuanya bisa terbakar, hancur, atau hanyut.
Yang tersisa? Gigi. Rahang. Odontogram.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline