Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Politisasi Berbagai Kebijakan Gubernur DKI, Anies Baswedan

Diperbarui: 21 Desember 2021   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Saya tidak tahu persis apakah tudingan asosiasi pengusaha Apindo kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021 ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden 2024 itu valid adanya atau tidak.

Namun, sepertinya belakangan setiap langkah dan kebijakan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI selalu dikait-kaitkan dengan kontestasi politik kekuasaan lima tahunan tersebut.

Hal tersebut bisa dipahami, lantaran kita semua tahu jika mengacu kepada hasil berbagai survei lembaga penelitian politik setahun terakhir dalam urusan politik kontenstasi  posisi Anies adalah sebagai salah satu kandidat kuat untuk melaju dalam Pilpres 2024.

Apalagi Anies, sepertinya menjadi satu-satunya kandidat dengan elektabilitas tertinggi yang dianggap paling kuat untuk mewakili "oposisi" atau pihak-pihak yang berseberangan dengan Pemerintah saat ini.

Terakhir hasil sigi lembaga survei Charta Politika yang dirilis Senin 20 Desember 2021 kemarin, menempatkan Anies Baswedan pada urutan ketiga elektabilitas tertinggi dengan angka 17,7 persen dibawah Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 22,3 persen dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas tertinggi diangka 25,8 persen.

Sehari sebelumnya  Minggu 19 Desember 2021 lembaga politik Kedai Kopi, merilis hasil yang kurang lebih sama di 3 besar kandidat capres pemilik elektabilitas tertinggi.

Hanya saja elektabilitas tertinggi diduduki Prabowo dengan 23,4 persen, Ganjar 16,4 persen dan Anies Baswedan kembali berada di tempat ketiga dengan elektabilitas 12,5 persen.

Gambaran hasil survei dari berbagai lembaga politik setahun belakangan, ya ketiga tokoh ini dengan urutan teratas bergantian satu sama lain, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Meskipun memang gelaran Pilpres masih agak lama, dua tahun tiga bulan lagi jika Pilpres jadi dilaksanakan bulan Februari 2024. 

Namun sepertinya, elektabilitas ketiga tokoh ini tetap tak akan tergoyahkan hingga Pilpres 2024 menjelang, dengan catatan tak ada kejadian besar yang extraordinary menimpa salah satu atau ketiga tokoh pemilik elektabilitas tertinggi ini.

Mungkin akan ada pergerakan-pergerakan dari kandidat-kandidat lain tapi angkanya tak akan melewati ketiga orang ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline