Namun, lebih dari sekadar perjalanan, ada semangat yang menyala dalam diri mereka, semangat juang yang menembus batas. Bahkan, ketika salah satu perahu mogok, mereka tidak menyerah atau hanya menunggu bantuan, melainkan turun tangan bersama, mencari solusi, hingga akhirnya kedua perahu itu kembali melaju menuju cita-cita.
Di atas, adalah cuplikan artikel saya dengan judul: Didiklah Anak-Anak Kita, Sebelum Dunia yang Mendidik Mereka, (Kompasiana, 20/2/2025).
Masih ingat betul bagaimana perasaan saya saat menulis artikel ini. Bahkan hingga hari ini, saat membacanya kembali, rasanya masih sama: bangga, haru, sekaligus pilu. Perjuangan anak-anak di Labuhan Batu, Sei Paham, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, tidak hanya mampu menggetarkan hati, namun juga ironis pendidikan dan pembangunan di negeri ini yang masih jauh dari kata "merata".
Di artikel sebelumnya, terinspirasi dari mereka, saya menyoroti tentang pentingnya kekuatan mental pada anak. Kali ini, izinkan saya menyoroti tentang ketimpangan pendidikan Indonesia, yang masih menjadi PR besar, terutama di pelosok-pelosok negeri. Contoh di Labuhan Batu hanyalah satu dari banyak kasus yang masih terjadi hingga tahun 2025.
Pendidikan Masih Menjadi Perjuangan Berat
Masih banyak sekolah-sekolah dengan kondisi infrastruktur yang memprihatinkan. Jalanan yang tidak layak dan akses yang sulit menuju sekolah masih menjadi daftar panjang pembangunan negeri ini. Ditambah lagi bangunan sekolah yang masih jauh dari kata layak, baik dari segi keamanan, kenyamanan, maupun kesehatan, termasuk tersedianya toilet bersih yang memadai.
Namun, bukankah masih ada harapan? Semangat tinggi anak-anak, orang tua, dan para guru di pelosok negeri seharusnya cukup menjadi pemantik semangat bagi pemerintah untuk segera mewujudkan pendidikan yang adil dan merata dengan cepat, terukur, dan akurat.
Dengan sinergi antara guru, murid, dan orang tua, serta dukungan nyata pemerintah dan masyarakat, bukan hal yang mustahil Indonesia bisa mewujudkan pendidikan bermutu yang siap menghadapi abad 21.
Beberapa perbaikan dan pembangunan yang bisa segera dilakukan:
1. Infrastruktur & Akses Jalan
Masih banyak sekolah menghadapi bangunan rusak dan jalan yang sulit dijangkau.