Lihat ke Halaman Asli

Febi Wahyudi

Penulis Lepas Di Fiverr

Mengenal Kopi Arabika

Diperbarui: 14 Agustus 2022   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pohon Kopi Arabika Foto: Republika.co.id

Pernahkah anda meminum sebuah Kopi yang sudah di seduh dilengkapi dengan creamer dan susu panas? Pernahkah anda bertanya jenis kopi apa yang anda minum tersebut?

Daripada menghabiskan waktu menjadi ahli kopi yang kerjaannya mencari tahu, keburu udah ngantuk duluan ya, udah ketiduran kita di meja Caf nya...

Jadi kopi yang anda minum tersebut berasal dari beberapa jenis biji-bijian kopi yang ada di seluruh dunia, sekarang kita bahas dulu kopi Arabika.

Kopi Arabika merupakan bijian kopi yang asalnya dari pegunungan di Etiopia, Afrika. Tanaman jenis ini kebanyakan tumbuh di atas ketinggian 500 meter dpl.

Namun akan menjadi lebih baik jika di tanam di atas ketinggian 1000-2000 meter dpl, dengan curah hujan berkisar 1200-2000 mm pertahun, untuk suhu lingkungan yang idealnya adalah berkisar 15-24% C.

Untuk menghasilkan buah yang bagus, setidaknya kopi Arabika membutuhkan periode kering selama 4-5 bulan, dalam satu tahun, jenis kopi satu ini sangat menyukai tanah yang kaya akan kandungan bahan organiknya, dengan tingkat keasaman atau ph tanah sekitar 5,5-6, penyebab gagalnya pemekaran bunga biasanya akibat hujan yang deras sehingga merusak putik bunganya.

Karakteristik tanaman kopi Arabika.

Tanaman kopi Arabika biasanya lebih pendek dengan ketinggian 2-3 meter, batangnya berdiri teagk dengan bentuk membulat, pohonnya sendiri mempunyai percabangan dengan warna daun hijau mengkilap dan terlihat seperti di lapisi lilin yang tebal. Jika daunya sudah tua, maka warnanya akan lebih gelap, bentuk daun akan lebih memonjong dengan ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul dan mempunyai tangkai yang pendek.

Kopi Arabika sendiri mulai berbunga setelah musim hujan, tumbuh pada ketiak daun dengan bunga kopi berwarna putih dan bisa melakukan penyerbukan sendiri, bungan jantan dan betina tidak mempunyai adanya perbedaan, waktu siap panenya sendiri berkisar 8-11 bulan, dimulai dari bentuk kuncup hingga menjadi buah yang siap panen.

Untuk bentuk buahnya sendiri, berbentuk seperti telur, dengan warna hijau kemudian akan menjadi merah terang ketika masanya panen. Buah yang sudah matang akan cenderung mudah rontok, untuk itu agar segera di panen untuk menghindari kerusakaan dan bau buah yang cenderung seperti tanah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline